Mencairnya es di Antartika meningkat 77 persen sejak 1973.
VIVAnews - Sebuah studi baru menemukan lapisan es di Antartika saat ini mencair lebih cepat dari perkiraan. Melelehnya es tersebut, menurut para peneliti menyebabkan kenaikan permukaan laut secara global hingga setinggi 1,2 meter.
Hal ini merupakan pengamatan mereka selama 40 tahun terhadap salju abadi di daerah Laut Amundsen Antartika Barat.
Dikutip dari laporan Jet Propulsion Laboratory, Rabu 14 Mei 2014, gletser tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi permukaan air laut bila mencair.
"Sektor ini akan menjadi pengaruh utama terhadap naiknya air laut saat ini dan beberapa dekade berikutnya," kata Eric Rignot, seorang ahli gletser.
Rignot menyebut, penyebabnya adalah peningkatan panas laut di bagian bawah gletser yang mengambang.
Perubahan iklim ini membuat air laut di daerah Antartika Barat semakin hangat hingga memicu keretakan pada gletser. Es abadi pun kemudian kehilangan beban, sehingga membuat gletser terbelah dan meluncur ke permukaan laut.
Faktor lain dipicu menipisnya lapisan ozon bumi. Menipisnya ozon menyebabkan angin menggerakkan air yang lebih hangat ke arah gletser.
Ini merupakan dampak dari pemanasan global akibat polusi serta mobilitas manusia yang mengabaikan pelestarian terhadap lingkungan.
Mencairnya es di daerah Laut Amundsen Antartika Barat dapat menggoyahkan lapisan es lainnya. "Seluruh bagian di Antartika Barat bila meleleh dan dapat menaikkan permukaan laut secara global sekitar 16 meter," ujar NASA dilansir CNN.
Para peneliti mencatat mencairnya es di Antartika telah meningkat 77 persen sejak 1973.