Asma adalah gangguan kesehatan yang muncul akibat terjadinya penyempitan saluran pernafasan karena hiperaktifitas terhadap rangsangan yang menyebabkan peradangan. Penyempitan ini bisa bersifat sementara dan juga bisa permanen. Gejalanya mengi (bunyi saat bernafas), mual-mual kadang juga sampai muntah, pilek / bersin-bersin, batuk yang disertai gatal-gatal di tenggorokan, rasanya seperti berdahak namun susah untuk dikeluarkan, sesak nafas, berkeringat dan denyut nadi meningkat. Diantara penyebabnya ialah radang di tenggorokan akibat debu, bahan makanan yang menimbulkan iritasi seperti pedas, asam, manis, dingin, bergetah, dan panas, udara kotor, bulu dan kotoran dari hewan (kucing, anjing, dan lain-lain). Bahaya asma bila tidak segera ditangani dapat memperparah keadaan, merusak pernafasan, dan dapat membuat nafas berhenti.
Serangan asma dapat terjadi dengan tiba-tiba, ada juga yang datang dengan perlahan kebanyakannya pada waktu malam atau dalam keadaan cuaca lembab atau udara dingin. Namun sebagian ada juga yang disebabkan debu atau dalam udara panas. Pada dua keadaan tersebut gejala yang dirasa adalah sama, yaitu sesak nafas, batuk atau terasa sesak di dada. Serangan dapat berlangsung beberapa menit, atau beberapa jam, bahkan ada yang berhari-hari. Pada serangan yang berat, penderita biasanya sulit berbicara dan banyak juga yang tidak bisa berbaring, sehingga terpaksa tidur duduk sambil bertelekan di bantal.
Pengobatan rutin asma dalam mencegah terjadinya serangan berbeda dengan pengobatan segera saat terjadinya serangan. Biasanya obat saat terjadi serangan mendadak adalahinhaler , yaitu sejenis bahan kimia yang bisa melonggarkan saluran pernafasan ketika disemprotkan ke kerongkongan. Akan tetapi, penggunaan inhaler yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gangguan irama jantung, suatu penyakit yang juga berbahaya dan harus dihindari. Untuk mencegah terjadinya serangan dalam pengobatan alopati (obat-obatan kimiawi) biasanya obat yang digunakan cromolin dan nedocromil. Obat ini dikatakan efektif, tetapi harus diminum secara teratur meskipun gejala sudah sembuh, kalau dihentikan kemungkinan gejala akan muncul lagi. Artinya harus ada ketergantungan, setiap yang adanya ketergantungan tidak menyembuhkan, selain adanya efek samping yang bisa membahayakan si pasien untuk jangka panjang.
Dalam sebuah seminar tentang “Asma Pada Anak” di Fakultas Kedokteran USU beberapa tahun yang lalu, kami merasa agak bosan dalam mengikutinya. Ini karena pembicara utama pada seminar tersebut adalah seorang spesialis anak. Dia tidak menumpukan pembahasan kepada bagaimana asma itu bisa disembuhkan dengan tuntas dan dalam waktu yang relatif singkat serta menyebutkan (kalau ada) obat-obat yang ampuh dan mujarab. Pembahasan lebih ditumpukan kepada hal-hal sampingan, seperti; apa penyebab asma, pantangan yang dilarang dalam asma, penjagaan asma, apa pencetus asma, rumah / kamar si anak harus dipel 2 kali sehari, tidak boleh ada mainan yang berbulu, kalau si ibu membelikan patung mainan atau boneka jangan belikan yang ada bulunya, tidak boleh memelihara hewan yang banyak bulu seperti kucing atau anjing, bila asma sedang kambuh si ibu harus menyemprotkan inhaler kepada si anak dengan cara yang baik agar anak tidak takut dan menangis, dan lain sebagainya. Untuk menghilangkan kebosanan maka kami mengajukan sebuah pertanyaan; “Obatnya mana pak”? “Bisa nggak obat itu mmenyembuhkan asma si pasien”? “Bagi seseorang penderita asma yang paling penting adalah obat yang bisa menyembuhkan asmanya. Kalau mekanisme tentang penjagaan asma umumnya mereka sudah tahu karena sudah sering ke dokter, bahkan sebagian sudah bosan mendengarkannya”. Tanpa memberikan jawaban yang berarti, akhirnya spesialis tersebut menutup ceramahnya dengan kesimpulan tentang 3 penanganan penting untuk asma:
- PENGHINDARAN
- PENGHINDARAN
- PENGHINDARAN
Apa artinya ini? Artinya adalah bahwa untuk penyakit asma tidak ada obat yang bisa menyembuhkan. Apa fungsi obat yang diberikan? Fungsinya adalah untuk melonggarkan saluran pernafasan yang menyempit pada penderita asma, sama seperti obat penderita darah tinggi yang bekerja melonggarkan pembuluh darah yang mana bila obat tidak dikonsumsi pembuluh darah akan menyempit lagi dan tekanan darah akan naik kembali. Itulah sebabnya obat pencegah berlakunya serangan asma diatas harus tetap dikonsumsi walau serangan tak datang.
Benarkah asma tidak bisa disembuhkan?. Sebagian pasien yang datang kepada kami berkata : “Dr A menyatakan bahwa penyakit asma saya keturunan dan tidak bisa sembuh”. Banyak juga pasien yang menerima dengan senang hati pernyataan diatas sehingga mereka pasrah dan percaya bahwa asmanya tidak bisa sembuh. Sebenarnya ini tidak tepat sebab setiap penyakit ada obatnya. Yang benar adalah kalau seorang dokter menyatakan asma tidak bisa sembuh itu maksudnya dengan cara pengobatan dan obat dokter tersebut. Jadi pasien harus mencari cara pengobatan lain yang bisa menyembuhkan !
Bagaimana dengan pengobatan homeopati? Adakah obat-obat Homeopati yang benar-benar bisa menyembuhkan asma? Sebagai jawaban cukup rasanya kalau kami ketengahkan disini sejarah masuknya pengobatan Homeopati ke Malaysia. Dr Burhanuddin Helmi, pengasas Homeopati di Malaysia dulunya adalah seorang pengidap asma kronis, rumah sakit sudah menjadi langganan setiap kali asmanya kambuh. Karena asma yang dideritanya tak kunjung sembuh, ketika melanjutkan pelajaran di India, beliau dinasehatkan untuk mencoba berobat dengan metode Homeopati. Setelah berobat dengan metode homeopati ternyata asma beliau sembuh sepenuhnya tanpa datangnya serangan lagi. Beliau merasa takjub dengan cara pengobatan yang baru beliau kenal ini dan mulai jatuh cinta kepada Homeopati. Akhirnya beliau belajar homeopati dan seterusnya mengembangkan sistem pengobatan ini di Malaysia dan Singapura. Atas jasa beliau, Homeopati telah berkembang dengan pesat disana serta telah berhasil menyembuhkan berbagai jenis penyakit apakah itu akut atau kronis tanpa adanya efek samping.