PBB melaporkan kenaikan jumlah pengungsi tertinggi karena perubahan iklim
Komisi Tinggi urusan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) memperingatkan bahwa bencana alam sehubungan dengan perubahan iklim dan menyusutnya sumber daya alam seperti air membuat penduduk di negara-negara berkembang terpaksa mengungsi. Dengan menyusutnya gletser di Pegunungan Rwenzori Uganda dan di pegunungan Himalaya Nepal; menguapnya danau-danau di Mali Chad, serta Ethiopia; dan erosi tanah karena penggundulan hutan di Haiti. Para pengungsi di seluruh dunia naik sebesar 3 juta orang. Jadi sangatlah mendesak bagi kita untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Nick Nuttall dari Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan, “Kami melihat di seluruh dunia, khususnya di negara-negara berkembang bahwa perubahan iklim telah menyebabkan penurunan kualitas lingkungan dan memburuknya sistem penopang kehidupan bagi jutaan orang.”
http://www.timesonline.co.uk/tol/news/environment/article4159923.ece
Komisi Tinggi urusan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) memperingatkan bahwa bencana alam sehubungan dengan perubahan iklim dan menyusutnya sumber daya alam seperti air membuat penduduk di negara-negara berkembang terpaksa mengungsi. Dengan menyusutnya gletser di Pegunungan Rwenzori Uganda dan di pegunungan Himalaya Nepal; menguapnya danau-danau di Mali Chad, serta Ethiopia; dan erosi tanah karena penggundulan hutan di Haiti. Para pengungsi di seluruh dunia naik sebesar 3 juta orang. Jadi sangatlah mendesak bagi kita untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Nick Nuttall dari Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan, “Kami melihat di seluruh dunia, khususnya di negara-negara berkembang bahwa perubahan iklim telah menyebabkan penurunan kualitas lingkungan dan memburuknya sistem penopang kehidupan bagi jutaan orang.”
http://www.timesonline.co.uk/tol/news/environment/article4159923.ece
Greenpeace Memprediksi 125 juta Penduduk Asia Tenggara akan Kehilangan Rumah
Penelitian terakhir oleh Greenpeace menyimpulkan bahwa naiknya permukaan air laut, berkurangnya pasokan air, dan berubahnya musim hujan karena perubahan iklim dapat menyebabkan 125 juta penduduk Asia Tenggara kehilangan rumah dalam waktu dekat. Sebagai tambahan, Program Pembangunan PBB mencatat bahwa perubahan iklim akan sangat berpengaruh kepada negara-negara berkembang dan menyebabkan migrasi penduduk secara besar-besaran maupun meningkatnya wabah penyakit.
http://www.dailytimes.com.pk/default.asp?page=2008%5C03%5C31%5Cstory_31-3-2008_pg6_20
Perubahan Iklim dapat Membuat Satu Miliar Orang Menjadi Tuna Wisma
Pada hari Selasa, Institut Penelitian Kebijakan Publik menyelenggarakan konferensi di London mengenai masa depan pemanasan global bagi manusia. Komisi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) memperingatkan para ilmuwan dan politisi bahwa naiknya suhu udara, air laut, dan harga pangan digabungkan dengan berkurangnya air tawar, hasil panen, dan tanah subur bisa membawa malapetaka. Migrasi besar-besaran hingga satu miliar orang akan terpaksa dilakukan oleh mereka yang rumahnya terendam air, atau mereka yang tidak lagi memiliki makanan.
http://www.independent.co.uk/environment/climate-change/climate-change-could-force-1-billion-from-their-homes-by-2050-817223.html
http://www.independent.co.uk/environment/climate-change/climate-change-could-force-1-billion-from-their-homes-by-2050-817223.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar