"Hidup bagi saya sungguh berarti. Demikian pula kehidupan di sekeliling saya. Jika saya mengharapkan hidup saya dihormati, maka saya juga harus menghormati hidup makhluk lainnya. Namun etika di dunia Barat hanya menghormati hubungan di antara sesama manusia. Karena itu saya katakan etika Barat adalah etika yang terbatas. Yang kita perlukan adalah etika tak terbatas yang juga mencakup hubungan kita dengan binatang" (Albert Schweitzer, 1875-1965)

Rabu, 08 Januari 2014

Vitamin D dapat mencegah alergi



Diambil dari aolhealth.com. Lawan dari penyebab gejala alergi & asma telah ditemukan, yaitu vitamin D. Penelitian terbaru dari LSU Health Sciences Center di New Orleans menemukan bahwa vitamin D dapat membantu melawan atau mencegah alergi terhadap sejenis jamur yang dapat memperburuk gejala alergi tersebut pada pasien dengan penyakit asma & Cystic Fibrosis, demikian laporan dari Science Daily.

Dr. Jay Kolls, seorang profesor & ketua pusat genetik beserta tim nya, telah meneliti tentang mengapa alergi karena jamur terjadi hanya pada beberapa pasien & faktor yang memicu terjadinya alergi bronchopulmonary aspergillosis, yaitu suatu respon alergi terhadap jamur pada pasien penderita Cystic Fibrosis.



Hasil penelitian terebut dapat dilihat secara online di the Journal of Clinical Investigation, serta berfokus pada the environmental mold Aspergillus fumigatus.

Para partisipan penelitian tersebut dibagi dalam 2 kelompok, keduanya bersinggungan dengan jamur penyebab alergi tetapi hanya 1 kelompok yang mengembangkan APBA.

Pada kelompok pasien dengan APBA mempunyai kadar vitamin D dalam aliran darah yang lebih rendah dibandingkan rata-rata, peneliti lain berpendapat hal tersebut merupakan faktor kritis terhadap reaksi alergi yang terjadi.

“ Kami menemukan bahwa dengan menambahkan vitamin D, bukan saja secara substansial mengurangi produksi dari protein yang menggerakkan reaksi alergi, tetapi juga meningkatkan produksi dari protein yang dapat meningkatkan daya tahan terhadap reaksi alergi ” demikian ucapan Dr. Kolls kepada Science Daily.

Penelitian lain juga telah mengkaitkan hubungan antara rendahnya kadar vitamin D dengan masalah kesehatan lainnya seperti penyakit jantung, diabetes, beberapa jenis kanker, depresi, flu serta gangguan pernafasan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar