"Hidup bagi saya sungguh berarti. Demikian pula kehidupan di sekeliling saya. Jika saya mengharapkan hidup saya dihormati, maka saya juga harus menghormati hidup makhluk lainnya. Namun etika di dunia Barat hanya menghormati hubungan di antara sesama manusia. Karena itu saya katakan etika Barat adalah etika yang terbatas. Yang kita perlukan adalah etika tak terbatas yang juga mencakup hubungan kita dengan binatang" (Albert Schweitzer, 1875-1965)

Senin, 29 Desember 2014

Hasil Panen Dunia Akan Menurun, Dunia Segera Terancam Kelaparan

Disaat ini manusia sedang mengalami perubahan iklim drastis, pemanasan global berkisar 2 derajat Celcius akan merugikan petani dunia. Dampak pemanasan global 2 derajat Celcius akan akan mengurangi hasil panen dunia, merugikan tanaman didaerah iklim sedang dan tropis diikuti penurunan dari tahun 2030-an hingga seterusnya. Masa depan akan dibayang-bayangi kelaparan, bukan disebabkan ledakan penduduk tetapi akibat penurunan hasil panen diseluruh dunia.

Penelitian yang dipimpin Profesor Andy Challinor dari School of Earth And Environment - University of Leeds mnegatakan, hasil panen akan terpengaruh secara negatif akibat perubahan iklim dan terjadi jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya. Hasil penelitian diterbitkan dalam jurnal Nature Climate Change pada Maret 2014.

Perubahan Iklim Kurangi Hasil Panen Dunia 


Dampak perubahan iklim terhadap tanaman akan bervariasi dari tahun ke tahun, begitu pula terjadi dari satu tempat ke tempat lain dengan variabilitas lebih besar karena cuaca semakin tidak menentu. Dalam penelitian itu, ilmuwan menciptakan data baru dengan menggabungkan dan membandingkan hasil dari 1700 penilaian. 
Respon 1700 penilaian perubahan iklim secara langsung berdampak pada hasil panen padi, jagung dan gandum diseluruh dunia.
Studi baru perubahan iklim menciptakan dataset terbesar sampai saat ini, khususnya mengenai dampak terhadap tanaman dengan hasil lebih dari dua kali lipat dari penelitian sebelumnya yang dilakukan IPCC Fourth Assessment Report tahun 2007. Para ilmuwan menyatakan wilayah yang beriklim sedang seperti Eropa dan sebagian besar Amerika Utara bisa menahan beberapa derajat pemanasan tanpa efek nyata pada hasil panen, atau mungkin mendapatkan keuntungan tersendiri dari panen berikutnya.

hasil panen, padi, Oryza sativa

Menurut Profesor Challinor, studi ini melihat pergeseran konsensus yang secara langsung mengisyaratkan bahwa dampak perubahan iklim akan terjadi lebih cepat daripada sebelumnya. Rata-rata dampak perubahan iklim semakin negatif pada hasil panen dunia dimulai dari tahun 2030-an hingga seterusnya. 
Dampak perubahan iklim akan semakin besar pada pertengahan abad, ketika penurunan hasil panen lebih dari 25 persen dan iklim itu akan menjadi semakin umum.
Dimasa mendatang, teror kelaparan mungkin akan menjadi masalah utama, dan hal ini bukan disebabkan ledakan penduduk tetapi akibat perubahan iklim yang mengurangi hasil panen dunia. Negara-negara yang berbeda akan mengalami situasi menang dan kalah dalam tahun tahun yang berbeda, kemungkinan besar manusia menghadapi kehancuran peradaban dunia

Situasi dimasa mendatang keseluruhannya berdampak negatis, dan yang seharusnya dilakukan pada saat ini adalah mendukung adaptasi agar kita mampu menghindari dampak buruk. Tehnik adaptasi kecil bisa diperkenalkan kepada petani, seperti penyesuaian dalam berbagai jenis tanaman dan tanggal penanaman. Transformasi pertanian diharapkan lebih besar dan memerlukan inovasi untuk menjaga hasil panen mendatang.

Referensi


Climate change will reduce crop yields sooner than we thought, 16 March 2014, by University of Leeds via EurekAlert. Journal ref: A meta-analysis of crop yield under climate change and adaptation. Nature Climate Change, 2014; DOI: 10.1038/NCLIMATE2153Oryza sativa of Kadavoor, image courtesy of Wikimedia Commons.


Sumber : http://www.isains.com/2014/03/hasil-panen-dunia-akan-menurun-dunia.html#ixzz3NMidg8TK
Follow us: @idsains on Twitter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar