Sungai Es Himalaya akan lenyap pada tahun 2035
Gletser Himalaya akan lenyap. Sungai es di Kawasan raksasa ini, yang membatasi India dan Tibet adalah yang terluas di atas Bumi selain kutub es. Menurut penelitian yang dilaksanakan baru-baru ini oleh para ilmuwan di Universitas Jawaharlal Nehru di New Delhi, India, pemanasan global menyebabkan lenyapnya gletser lebih cepat daripada tempat manapun di dunia.
Gletser Gangotri sendiri telah berkurang kira-kira 850 meter. Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi India mencatat bahwa esnya terus menciut hingga 17 meter setiap tahunnya. Dengan tujuh sungai besar Asia yang dialiri oleh gletser Himalaya, banjir parah dan juga langkanya air di Asia Selatan telah terjadi sebagai hasil dari pencairan gletser yang terus menerus.
Apresiasi kami, para ilmuwan dari Universitas Jawaharlal Nehru dan di seluruh dunia atas kepedulian Anda dalam memantau kekayaan alam ini. Kami berdoa agar setiap orang segera mengadopsi pola makan nabati yang menyejukkan planet untuk memulihkan keseimbangan lingkungan Bumi kita.
Gletser Chili akan lenyap dalam 50 tahun, kata penelitian
Gletser Chili hilang karena perubahan iklim. Menurut Pimpinan perusahaan air minum Chili, Direktur Umum Aqua di Chili (DGA), Echaurren dan gletser di sekitarnya ditaksir akan hilang 12 meter per tahun. Pada penaksiran ini, Sungai Maipo yang mengalir dari Echaurren dan menyediakan 70% air pada ibu kota negara Santiago, kekeringan akan terjadi dalam lima puluh tahun ke depan. Bencana ini akan memaksa pergeseran populasi yang dramatis pada Chili pusat karena kelangkaan air.
Syukur kami, Direktur Umum Aqua di Chili yang membawa informasi penting ini kepada khalayak umum. Semoga setiap orang secepatnya beralih ke solusi pola makan nabati yang lebih efisien dan untuk efisiensi air demi mengerem kondisi pemanasan dan menyetabilkan Bumi kita.
Bolivia Menyatakan Keadaan Darurat Kemarau
Bolivia menghadapi kemarau yang sangat hebat. Menurut Layanan Nasional Meteorologi dan Hidrologi Bolivia, 70% dataran tinggi, lembah-lembah, dan juga wilayah Chacon di pedalaman menghadapai berkurangnya curah hujan. Sudah 7.000 keluarga menderita karena kekurangan air dan keadaan darurat nasional telah diumumkan untuk menghadapi kemarau panjang.
Menteri Urusan Air René Orellana telah memerintahkan pengeboran sumur baru senilai US$2 juta untuk membantu wilayah Tarija, Chuquisaca, dan Santa Cruz bersama dengan bantuan darurat untuk warga yang terkena bencana di daerah Chaco.
Menteri Orellana dan Bolivia, kami berterima kasih atas tindakan cepat Anda dalam meringankan krisis air nasional. Kami berdoa agar hujan segera datang sehingga kekeringan menjadi seminimal mungkin.
Laporan memberikan peringatan akan berbagai tantangan lingkungan hidup bagi negara-negara Arab
Studi lingkungan hidup dengan fokus bahaya yang akan dihadapi negara-negara Arab melaporkan “Lingkungan Hidup Arab: Tantangan di Masa Depan” yang dikompilasi oleh para ahli independen yang disiarkan pada Forum Arab untuk Pengembangan Lingkungan Hidup (AFED) di Bahrain.
Laporan ini mengemukakan masalah-masalah seperti polusi air dan udara, penggurunan dan kekurangan air bersih sebagai masalah yang paling mendesak di wilayah ini. Dengan kekeringan yang parah baru-baru ini di Yordania, Siria, Aljazair, Maroko, Siria, dan Tunisia, laporan ini menyimpulkan bahwa banyak negara-negara Arab yang akan terus menghadapi kekurangan suplai air. Perubahan iklim dikatakan sebagai penyebab utama masalah ini dan laporan ini menawarkan rekomendasi peraturan dan tindakan perbaikan.
Dengan hormat kami memuji semua pemimpin di Forum Arab bagi Perkembangan Lingkungan Hidup yang bersama-sama menghadapi masalah mendesak di saat ini. Semoga Allah memberkati semua negara seiring dengan usaha bersama untuk mengimplementasikan pola makan nabati yang efektif untuk mengembalikan keseimbangan alami.
Provinsi di Kanada berjuang menghadapi lenyapnya sumber-sumber air
Dengan berkurangnya sumber air karena efek pemanasan global pada gletser, Provinsi Alberta memikirkan kembali distribusi dan penggunaan air. Pertimbangan diberikan untuk lebih memperketat izin penggunaan air agar disesuaikan dengan perubahan wilayah ini dan pada saat yang bersamaan mencoba untuk menyeimbangkan kebutuhan bagi ekonomi setempat.
Pemerintah Alberta, kami mengagumi penilaian Anda yang jujur dan upaya-upaya Anda untuk menanggapi situasi yang penuh tantangan ini. Doa kami agar manusia menghargai sumber-sumber alam yang tidak dapat digantikan demi memberi keseimbangan bagi kehidupan di Bumi.
Sindh menghadapi kekurangan air sebesar 35%
Wilayah Pakistan menghadapi kekurangan air. Menteri Pertanian Syed Ali Nawaz Shah melaporkan bahwa tahun ini Provinsi Sindh di Pakistan kekurangan 35 % airnya sehingga panen dapat gagal bila hujan tidak segera tiba. Bapak Shah menjelaskan bahwa musim hujan pun tidak banyak mendatangkan hujan tahun ini.
Tingkat keseriusan masalah ini perlu dikonsultasikan dengan pemerintah pusat untuk memecahkan masalah ini juga pertemuan antara menteri irigasi dan para petani untuk mendiskusikan distribusi air. Doa kami bagi warga Sindh yang baik hati agar hujan segera turun sehingga Anda dapat mensuplai bahan pangan di negara Anda. Semoga kita semua mengambil langkah untuk mengembalikan keadaan planet Bumi melalui gaya hidup kita yang menghormati semua bentuk kehidupan.
Pemanasan global meningkatkan kekurangan air
Pada sebuah kota terpencil di perbatasan Botswana dan Zimbabwe, ketegangan muncul karena penduduk dari kedua negara berusaha untuk memenuhi kebutuhan air mereka dari sungai setempat yang berkurang debit airnya. Satu alasan tambahan dari kekacauan ini adalah penggunaan air untuk memberi minum ternak sehingga manusia harus berebut dengan sapi dalam menggunakan sumber air yang makin berkurang.
Kami berdoa agar berkat hujan segera turun untuk mengembalikan suplai air yang cukup bagi warga Botswana dan Zimbabwe. Semoga kebaikan hati dan semangat saling memperhatikan dapat membantu mengatasi situasi ini dan mengembalikan keseimbangan bagi kehidupan di Bumi.
Australia menghadapi musim kemarau terpanas
Curah hujan yang rendah sekali, suhu udara di negara-negara bagian tenggara seperti Victoria dan Tasmania telah mencapai rekor tertinggi. Keadaan merusak pada saat ini tidak terlihat akan berkurang yang dapat membahayakan sistem Sungai Murray – Darling, sumber yang penting bagi irigasi pertanian dimana aliran bagian selatan bergantung pada daerah yang terkena kemarau panjang ini. Hal ini kontras dengan daerah utara Australia yang mengalami rekor curah hujan tertinggi.
Doa kami bagi warga Australia agar tabah ketika mengalami efek ekstrem dari pemanasan global. Mari kita segera mengambil tindakan untuk menyetabilkan pola alam ini melalui gaya hidup yang ramah lingkungan sehingga kita semua dapat hidup dengan nyaman dan berkecukupan.
Perubahan iklim dapat mengeringkan sungai-sungai Inggris
Sebuah studi oleh Badan Lingkungan Hidup Negara menyatakan bahwa pemanasan global menyebabkan musim panas yang sangat kering karena tidak adanya hujan. Ian Barker, Pemimpin divisi Sumber Air dari Badan Lingkungan Hidup Negara mengatakan bahwa konsekuensi dari berkurangnya aliran sungai berarti berkurangnya sumber air minum dan irigasi, juga berkurangnya sumber air alam bagi hewan-hewan liar.
Bapak Barker, Badan Lingkungan Hidup, dan Inggris, kami menghargai penelitian Anda yang memprihatinkan. Dengan karunia dari Surga, semoga kita sendiri segera bertindak untuk mengembalikan keseimbangan Bumi kita yang sangat berharga.
Argentina menderita kekeringan terburuk di abad ini
Hingga tahun 2008, Argentina menerima hujan kurang dari 200 milimeter (7,9 inci), yang kurang dari sepertiga dari biasanya di penghujung tahun ini.
Bersama dengan rusaknya 15% wilayah ternak, kekeringan juga mempengaruhi sektor pertanian. Tuan Sixto Periche dari Institut Nasional Teknologi Pertanian menyatakan, “Kami hampir pada batas hari terakhir dimana kami dapat menanam bunga matahari. Jika minggu ini tidak turun hujan, mereka tidak dapat menanam bunga matahari.”
Kami berdoa atas rahmat Tuhan dan berkah hujan untuk mengurangi penderitaan rakyat Argentina. Semoga kondisi ini menjadi peringatan akan kebutuhan kita untuk cepat menjalani kebiasaan yang membantu menyembuhkan Ibu Pertiwi kita.
Ribuan orang meninggalkan pusat kota Somalia untuk mencari air
Menyusul kekeringan panjang yang sepertinya tidak berakhir, lebih dari 15.000 warga Somalia dari daerah Galfadud telah meninggalkan rumah mereka dan pindah ke sebuah kemah untuk orang terlantar dengan harapan untuk mendapatkan air dan bantuan. Menurut komisaris pemerintah daerah setempat, Ali Sheikh Mahamud; orang-orang terus pergi mencari bantuan karena kondisi mereka yang menakutkan. Perubahan iklim dan penebangan hutan membawa kekeringan yang hebat pada wilayah tersebut, dan hujan yang biasanya turun pada bulan September tidak muncul tahun ini.
Kami berdoa agar rakyat Somalia yang penuh berkah dapat segera terberkahi hidupnya dengan pemberian hujan.
Semoga kita semua bertindak solidaritas untuk membawa bantuan pada situasi global ini dengan cepat dan efektif seperti mengadopsi pola makan nabati.
Eksploitasi berlebihan dari air bawah tanah membahayakan lingkungan
Selama seminar dua hari di Bali, Indonesia, para ahli lingkungan berbicara mengenai kekurangan air di Asia dan dampaknya di masa depan. Dr. Brahma Chellaney dari Pusat Penyelidikan Strategis untuk Kebijakan Penelitian di India menyatakan bahwa jumlah penggunaan air tanah jauh lebih tinggi dari jumlah yang dapat terisi kembali oleh alam.
Dia mengatakan, “Eksploitasi berlebihan dari lapisan tanah yang mengandung air tanah akan mempengaruhi ekosistem dan mempercepat perubahan pemanasan global.” Pemakaian berlebihan dari air bawah tanah terbukti seperti gejala terendamnya jalan dan trotoar di Thailand dan Au Lac (Vietnam), juga penyusutan persediaan air di China. Peserta seminar mendukung pemerintah Asia untuk lebih melindungi dan mengelola cadangan air tanah mereka.
Terima kasih, Dr.Chellaney dan semua peserta atas informasi yang tepat waktu ini. Semoga orang-orang Asia dan semua negara mengadopsi pola makan nabati yang bermanfaat untuk efisiensi air dan mendinginkan planet.
Panen di Jawa Barat mungkin akan gagal karena kekeringan
Menurut Agen Pertanian dan Perkebunan Cirebon Indonesia, musim kekeringan hebat mungkin menyebabkan kegagalan lebih dari 4.000 hektar sawah beras di 12 wilayah, menyebabkan kerugian panen dan pendapatan pada lebih dari 12.000 petani. Cadangan air sangat rendah sehingga mereka tidak cukup memenuhi setiap ladang yang memerlukan dan sistem penyaluran air juga telah rusak oleh kekurangan hujan.
We wish the people of Java a sufficient harvest to meet their needs as we pray for changes worldwide to help protect precious water reserves and provide plentiful sustenance for all.
Kami berharap agar penduduk Jawa mendapat kecukupan panen untuk memenuhi kebutuhan mereka serta kami berdoa demi perubahan di seluruh dunia untuk membantu melindungi cadangan air murni dan menyediakan makanan yang berlimpah bagi semua.
Keadaan darurat kekeringan diumumkan di Argentina
Pada hari Jumat, Presiden Argentina Cristina Fernández de Kirchner mengumumkan sebuah pernyataan keadaan darurat bagi lima provinsi sebagai reaksi dari kondisi kering selama berbulan-bulan yang merupakan kekeringan terburuk dalam 50 tahun. Penebaran bibit gandum dan bunga matahari telah ditunda dan lebih dari 700.000 sapi dan kambing telah binasa akibat kekurangan air. Pemerintah telah memberi bantuan sebesar US$38 juta kepada provinsi-provinsi itu untuk membantu mengganti kerugian mereka.
Terima kasih, Presiden Cristina Fernández de Kirchner dan pemerintah Argentina atas pemberian bantuan yang sangat diperlukan ini. Kami doakan agar penduduk Argentina dapat mengatasi masa-masa percobaan ini melalui gaya hidup yang menopang planet ini.
Masa kekeringan di Bagian Barat Amerika Serikat berpotensi menjadi bencana besar
Perubahan iklim diam-diam menghabiskan persediaan air di AS barat, membuat daerah itu berada pada lintasan yang oleh para manager air dan ilmuwan setempat seperti Steven Chu, seorang pemerima Penghargaan Nobel dan Direktur Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley menggambarkannya sebagai bencana. Gletser-gletser di Taman Nasional Gletzer Montana telah berkurang dari 150 di tahun 1910 menjadi hanya tinggal 25 buah sekarang, dengan gletser-gletser yang tersisa terus mencair pada laju kecepatan sembilan persen per tahun. Sungai Colorado yang memberi persediaan air pada tujuh negara bagian AS dengan jumlah penduduk 23 juta orang diperkirakan akan menjadi terlalu kering untuk memenuhi kebutuhan sesuai kontrak hanya dalam waktu beberapa tahun ini.
Kami berterima kasih, Dr. Chu dan semua pihak yang bersangkutan atas gambaran yang jelas tentang efek yang berpotensi merusak dari perubahan iklim ini. Kami berdoa untuk kesadaran yang lebih tinggi dan tindakan cepat guna melestarikan sumber daya alam yang berharga di planet kita ini.
Persediaan air beberapa masyarakat Arktik terpengaruh oleh pemanasan global
Berbicara pada konferensi perubahan iklim di Kota Iqaluit di Kanada, peneliti Paul Budkewitsch dari Sumber Daya Alam Kanada berkata bahwa suhu yang semakin hangat telah menyebabkan salju dan curah hujan berkurang, beberapa masyarakat di Kanada yang sebagian besar tergantung pada mencairnya gletser sebagai sumber air mereka telah mengalami kekurangan persediaan air. Untuk melindungi sumber daya air dengan lebih baik, Bapak Budkewitsch menganjurkan dibangunnya fasilitas penyimpanan jangka panjang dan pagar untuk memastikan saljunya tidak hanyut.
Terima kasih banyak, Bapak Budkewitsch dan Sumber Daya Alam Kanada yang telah berbagi informasi tentang pengaruh dari naiknya suhu iklim ini. Dengan berkah Surga semoga kita berusaha keras untuk membatasi emisi gas rumah kaca untuk memastikan sumber daya yang berlimpah bagi komunitas Arktik dan masyarakat lainnya di dunia.
Pemanasan global di Australia mempengaruhi lebih dari satu juta orang
Dengan kekeringan yang paling parah dalam 100 tahun terakhir yang dialami negara tersebut, laporan terakhir tentang persediaan air dari sistem Sungai Murray-Darling menyimpulkan bahwa meskipun ada cukup air minum hingga tahun 2009, tetapi persediaan air melampaui masa itu tidak terjamin. Berbicara tentang kondisi terakhir persediaan air, Menteri Perubahan Iklim Penny Wong berkata bahwa kekeringan merupakan suatu pengingat tentang bagaimana rentannya Australia terhadap dampak pemanasan global.
Terima kasih, Menteri Wong, atas kepeduliannya terhadap masalah yang paling menekan ini. Kita berdoa untuk berkah hujan bagi Australia ketika warga dunia berjuang untuk mengambil langkah yang perlu untuk mengembalikan keharmonisan alami dari planet rumah kita ini.
Sumber-sumber air berkurang di Indonesia
Karena persediaan air menipis hingga lebih dari 60 persen di sepanjang pulau, panen di kabupaten-kabupaten seperti Cirebon dan Indramayu terancam gagal. Masyarakat di daerah-daerah ini juga menemui kesulitan menemukan air segar, dimana para penduduk harus membelinya dari penjual keliling untuk air. Pemerintah kabupaten sedang mencoba mendistribusikan pompa air ke daerah-daerah dan juga melaksanakan desalinasi.
Terima kasih pemerintah Indonesia yang perhatian atas usahanya menyediakan air bagi orang-orang. Semoga kita semua terbangunkan pada waktu yang mendesak ini untuk mengembalikan keseimbangan biosfer kita seperti sebelumnya. (*)
Permintaan akan air di Namibia diperkirakan melebihi persediaan menjelang tahun 2015
Permintaan akan air di Namibia diperkirakan melebihi persediaan menjelang 2015 di negara paling kering di Gurun Sahara Afrika ini. Sebuah laporan dari Institut Pembaharuan Energi dan Efisiensi Energi negara tersebut menyatakan, “Analisis terbaru dari data iklim negara dalam kurun waktu lebih dari seratus tahun menunjukkan peningkatan yang dapat diamati dengan temperatur rata-rata 1 hingga 1,2 derajat Celsius. Pada tahun-tahun terakhir, temperatur panas bertambah panas, hari yang panas di atas 35 derajat Celsius menjadi lebih sering dan jumlah malam yang dingin berkurang.” Para petani Namibia telah mengalami musim hujan yang dimulai lebih lambat dan berakhir lebih cepat, oleh karenanya persediaan makanan terancam.
Terima kasih para peneliti Namibia yang mendokumentasikan efek-efek hebat dari pemanasan global ini. Kita berdoa agar masyarakat planet kita akan cepat mengadopsi pola makan yang benar-benar hemat air, bebas karbon, serta berbasis tumbuhan untuk menyejukkan Bumi dan untuk menjamin cukupnya air bagi kita semua.
Kekeringan melanda daerah tenggara Spanyol
Pemanasan global mengubah daerah selatan Spanyol menjadi dataran gersang. Di Provinsi Mucia, penduduk di sana hanya menerima 30 % dari jumlah air normalnya karena persediaan lokal menyusut dan air yang datang dari negara Spanyol Utara telah dihentikan sehubungan dengan persediaan yang terbatas.
Petani telah mencoba mengadaptasinya dengan menanam tanaman yang tidak membutuhkan air banyak. Barbara Helferrich, seorang pembicara wanita dari Direktorat Persatuan Lingkungan Hidup Eropa mengatakan “Air akan menjadi masalah lingkungan hidup tahun ini, permasalahan yang genting dan sangat mendesak.”
Doa kami bagi orang-orang Spanyol, semoga hujan turun dalam jumlah yang cukup untuk menyuplai kebutuhan hidup. Marilah kita berusaha bertahan hidup sehingga menguntungkan kehidupan kita sendiri dan tetangga sesama penghuni Bumi.
Sebagian daerah East Coast sedang kehilangan air
Kekeringan di Australia menyebar sampai negara bagian Tasmania sebagai akibat dari pemanasan global yang terus berlanjut. Banyak daerah kepulauan di pesisir pantai selatan yang mengalami musim kemarau yang parah di dalam catatan sejarah.
Dewan Kota Tasmania Glamorgan Spring Bay akan segera mengumumkan bahwa negara bagian itu sedang dalam keadaan genting dengan perkiraan permukaan air sungai hanya mampu menyuplai untuk 70 hari saja. Wali Kota Bentrand Cadart berkata, “Kami terus mendoakan agar hujan deras segera turun.”
Wali Kota Cadart, kami ikut berdoa bersama Anda dan penduduk Tasmania. Semoga hujan turun membasahi Australia sehingga kita dapat cepat menyelamatkan planet kita dari efek perubahan iklim.
Ethiopia: PBB menyediakan $13 juta kepada korban kemarau panjang
Badan kemanusiaan PBB mengirimkan bantuan kepada para korban kemarau panjang di Ethiopia. Saat ini diperkirakan ada 126.000 jiwa anak dalam keadaan bahaya sehubungan dengan kekurangan bahan pangan di Pusat Ethiopia. Untuk menanggapi kejadian tersebut, Dana Tanggapan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa Bangsa (HRF) telah mengalokasi US$7,2 juta untuk membeli bahan makanan bergizi dan obat-obatan.
Dana tersebut merupakan dana tambahan sebelumnya yang telah diturunkan US$5,5 juta bagi korban kemarau kering lainnya. Donatur utama di UN HRF adalah negara Norwegia, Belanda, dan Inggris. Kami menyampaikan rasa terima kasih setulusnya kepada HRF Perserikatan Bangsa Bangsa dan negara-negara yang ikut bergabung dengannya. Semoga Surga memberkahi tindakan Anda yang welas asih. Kami sangat bahagia melihat bangsa-bangsa bersatu padu dan bekerja sama untuk mendukung para korban yang diakibatkan oleh perubahan iklim tersebut.
70% air digunakan untuk produksi makanan: laporan baru
Menghemat air dengan memperhatikan konsumsi makanan. Institut Air Internasional Stockholm telah menerbitkan sebuah laporan baru yang disebut “Selamatkan Air dari Lahan ke Garpu (Saving Water from Field to Fork)”. Penemuan ini dipresentasikan kepada Perserikatan Bangsa Bangsa untuk menjelaskan tentang perlunya menyelamatkan air dengan tujuan untuk mengurangi kelaparan dunia.
Jan Lundqvist, pengarang pembantu dari laporan Institut Air Internasional Stockholm: Kita harus melihat lebih tentang apa yang terjadi dari ladang hingga ke garpu. Jadi dari tempat dimana makanan itu diproduksi menuju ke tempat dimana kita memakannya, ada banyak kejadian yang terjadi. Dan ada kehilangan dan pembuangan selama perjalanan tersebut.
SUARA: Jan Lundqvist, penulis pembantu laporan dari Institut Air Internasional Stockholm mengatakan bahwa 70% air digunakan untuk produksi makanan dibandingkan dengan hanya 10% untuk keperluan rumah tangga dan 20% untuk industri. Selain itu, rata-rata penduduk kota mengonsumsi hingga 3000 liter air setiap harinya hanya untuk makanan.
Jan Lundqvist: Dalam basis per kapita, dengan meningkatnya pendapatan dan standar kehidupan, orang-orang akan meminta makanan yang lebih banyak mengandung air.
SUARA: Memerlukan hingga 2000 liter air untuk memproduksi 1 kg gandum dan 20.000 liter air untuk memproduksi 1 kg daging. Konsumen dapat membantu menghemat air dengan mengendalikan permintaan mereka terhadap makanan yang menggunakan air secara besar seperti daging.
Jan Lundqvist: Implikasi yang paling utama adalah produksi makanan ternak, mulai dari makanannya karena itu menggunakan banyak air untuk menumbuhkan hasil panen atau rumput atau makanan yang dimakan oleh sapi.
SUARA: Tidak membuang makanan adalah cara mudah yang lain untuk menghemat air. Kami berterima kasih kepada Insitut Air Internasional Stockholm dan semua yang terlibat atas laporan yang berguna ini, Semoga masing-masing dari kita melakukan bagian kita untuk menggunakan persediaan air dunia yang berharga ini dengan bijaksana, baik di rumah dan di supermarket.
Sumber