"Hidup bagi saya sungguh berarti. Demikian pula kehidupan di sekeliling saya. Jika saya mengharapkan hidup saya dihormati, maka saya juga harus menghormati hidup makhluk lainnya. Namun etika di dunia Barat hanya menghormati hubungan di antara sesama manusia. Karena itu saya katakan etika Barat adalah etika yang terbatas. Yang kita perlukan adalah etika tak terbatas yang juga mencakup hubungan kita dengan binatang" (Albert Schweitzer, 1875-1965)

Rabu, 02 April 2014

PBB: Dunia di Masa Depan Terancam Kekeringan dan Kelaparan

Ilustrasi kekeringan

Negara-negara harus ambil langkah mengatasi pemanasan global.

VIVAnews - Pemanasan global akan membuat dunia semakin panas dan tanaman sulit tumbuh, mengancam adanya krisis pangan bagi manusia. Jika tidak segera diantisipasi, kehidupan manusia di masa depan akan sangat sulit.

Demikian ungkap laporan lembaga PBB khusus perubahan iklim, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), yang diterbitkan pagi ini, Senin 31 Maret 2014, di Yokohama, Jepang. Diberitakan CNN, laporan setebal hampir 1.000 halaman itu menunjukkan bahwa kemungkinan untuk kembali mendinginkan suhu bumi sangat kecil.

Dokumen yang dikeluarkan setiap enam tahun dengan masukan dari hampir 1.000 ilmuwan ini menunjukkan bahwa dampak pemanasan global akan lebih parah dan sulit diperbaiki, jika tidak ada langkah dari pemerintah.

Mereka mendesak pemerintah berbagai negara untuk memotong emisi karbondioksida secepatnya. Menunda hal ini berarti semakin membuka pintu bagi kesengsaraan di dunia.
"Di banyak kasus, kita tidak bersiap untuk resiko yang berhubungan dengan iklim yang saat ini kita hadapi. Investasi untuk persiapan yang lebih baik akan menguntungkan bagi masa kini dan masa depan," kata Vicente Barros, wakil ketua kelompok kerja IPCC.

Dalam laporan juga dikatakan bahwa pemanasan global di masa depan akan membuat dunia kekurangan pangan dan air. Selain itu, beberapa binatang dan tanaman akan punah. Hasil bumi akan berkurang hingga 2 persen dalam sepuluh tahun.

Beberapa sistem alam akan mengalami perubahan drastis yang tidak bisa dipulihkan. Seperti mencairnya Greenland dan matinya hutan hujan Amazon. "Terumbu karang dan sistem Arktik sudah mengalami tanda-tanda awal perubahan yang tidak bisa pulih," tulis laporan.

Perubahan iklim akan terus terjadi. Temperatur bumi saat ini telah meningkat 0,8 persen. Jika pemanasan terjadi di atas ambang industri yaitu 2,5 derajat celcius, maka dunia akan mengalami penurunan ekonomi di antara 0,2 sampai 20 persen.

"Dampak luas perubahan iklim telah terjadi. Tidak perlu kepastian 100 persen sebelum anda mengambil langkah kreatif mengatasinya," kata Chris Field, salah satu wakil ketua IPCC kepada Reuters.

Salah satu rekomendasi dari IPCC adalah negara-negara mulai meningkatkan perencanaan untuk bencana, seperti badai atau banjir. Menanam tanaman pangan yang tahan kekeringan, menghemat air dan energi. (ren)
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar