Terumbu karang merupakan salah satu biota laut yang mengalami kerusakan akibat pemanasan global ini. Dengan kenaikan temperatur 1oC saja polip karang mengalami stress berat dan jika berlangsung dalam waktu lama (3-6 bulan), akan menyebabkan lepasnya alga zooxanthellae dalam tubuh hewan karang, dimana peristiwa ini disebut pencucian/pemutihan karang (coral bleaching). Meningkatnya temperatur perairan laut diluar batas normal, tingginya intensitas sinar ultraviolet, meningkatnya kekeruhan dan sedimentasi, serta kondisi salinitas yang tidak normal merupakan beberapa faktor penyebab terjadinya coral bleaching. Namun mayoritas penyebabnya secara besar-besaran dalam dua dekade terakhir lebih disebabkan oleh peningkatan temperatur perairan laut.
Dengan terhambatnya fotosintesis karang akan menurunkan laju kalsifikasi dan petumbuhan karang menjadi lambat serta meningkatnya emisi CO2 di atmosfer, turut mempengaruhi perubahan senyawa kimia karbon di permukaan laut sehingga mempengaruhi penurunan pH dan konsentrasi ion karbonat, yang dapat menurunkan kejenuhan CaCO3. Bahkan peningkatan CO2 menyebabkan berkurangnya laju kalsifikasi, sehingga menurunkan kemampuan adapatasi karang terhadap peningkatan paras laut. Hal ini juga dapat menyebabkan fitoplankton di laut mengalami kematian masal akibat peningkatan emisi GRK berupa CFC. Diperkirakan 16% pengurangan lapisan Ozon akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan fitoplankton sebagai dasar rantai makanan sehingga menurunkan laju fotosintesis. Dengan semakin kecil ukuran individu dan populasi fitoplankton, akan menurunkan produktivitas primer yang menyebabkan terganggunya sistem rantai makanan di perairan laut sehingga berpengaruh langsung terhadap penurunan populasi zooplankton sebagai konsumennya dan selanjutnya berpotensi terhadap penurunan kelimpahan ikan sebagai konsumen pada tingkatan selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar