"Hidup bagi saya sungguh berarti. Demikian pula kehidupan di sekeliling saya. Jika saya mengharapkan hidup saya dihormati, maka saya juga harus menghormati hidup makhluk lainnya. Namun etika di dunia Barat hanya menghormati hubungan di antara sesama manusia. Karena itu saya katakan etika Barat adalah etika yang terbatas. Yang kita perlukan adalah etika tak terbatas yang juga mencakup hubungan kita dengan binatang" (Albert Schweitzer, 1875-1965)

Kamis, 30 Oktober 2014

Penguin Emperor Terancam Punah

Penguin Emperor Terancam Punah  

TEMPO.COJakarta - Jumlah populasi penguin emperor di Antartika diprediksi akan berkurang pada akhir sepertiga abad ini. Menurut para peneliti jurnal Nature Climate Change,kepunahan ini disebabkan semakin menipisnya lapisan es di lautan. “Populasinya menurun, kecuali sesuatu diubah untuk menghentikan itu. Populasi akan menuju kepunahan,” ujar Hal Caswell, ilmuwan senior dari Woods Hole Oceanographic Institute, pada Minggu, 29 Juni 2014.

Sebagai predator utama di Antartika, ancaman utama dari ketahanan hidup penguin besar ini datang dari perubahan cuaca yang membuat es di lautan mencair. Berkurangnya es berakibat berkurangnya suplai makanan mereka berupa udang kecil yang populasinya hanya ada di lautan bagian selatan. Udang kecil ini merupakan makanan utama penguin emperor.

Perubahan es di wilayah Antartika kemungkinan—dalam jangka pendek—akan meningkatkan jumlah populasi penguin emperor, terutama di sepanjang wilayah Laut Ross. Mencairnya es di lautan di sebelah barat Antartika semakin meningkat karena mencairnya gletser.

Ilmuwan memprediksikan pada 2100 nanti sekitar 45 jenis koloni penguin emperor yang ada di Antartika akan menurun karena hilangnya es di lautan. Mereka yang berlokasi di sebelah timur Laut Weddell dan sebelah barat Samudera Hindia akan menunjukkan penurunan paling tajam. Sembilan koloni yang ada saat ini masuk kategori nyaris punah.

Penelitian lain juga menunjukkan ancaman bagi penguin emperor karena perubahan cuaca. Tidak hanya penguin besar, tetapi juga penguin kecil seperti Chinstrap dan Adelie berisiko punah karena pemanasan global. Beberapa peneliti dari Universitas Minnesota pekan lalu menyarankan beberapa penguin emperor untuk dibekali kemampuan beradaptasi terhadap perubahan cuaca. Salah satu sarannya adalah dengan memindahkan koloni mereka.

Para ilmuwan mengungkapkan hasil temuan ini harus ditindaklanjuti untuk membantu kelanjutan hidup penguin. Ilmuwan meminta perlindungan di bawah hukum Amerika untuk menempatkan hewan ini sebagai spesies nyaris punah. Mereka juga meminta semua kegiatan di lautan untuk menjauh dari Antartika.

“Menerapkan perlindungan wilayah laut di seputaran Laut Ross bisa membantu mencegah kepunahan dan perlunya konservasi dan strategi mitigasi efek rumah kaca. Satu hal yang harus kita lakukan segera adalah melanjutkan penelitian laut dengan benar dan melarang memancing di area tempat penguin perlu makanan. Ini salah satu cara untuk mengurangi ancaman terhadap penguin," ujar para ilmuwan.

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2014/06/30/095589107/Penguin-Emperor-Terancam-Punah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar