"Hidup bagi saya sungguh berarti. Demikian pula kehidupan di sekeliling saya. Jika saya mengharapkan hidup saya dihormati, maka saya juga harus menghormati hidup makhluk lainnya. Namun etika di dunia Barat hanya menghormati hubungan di antara sesama manusia. Karena itu saya katakan etika Barat adalah etika yang terbatas. Yang kita perlukan adalah etika tak terbatas yang juga mencakup hubungan kita dengan binatang" (Albert Schweitzer, 1875-1965)

Minggu, 26 Oktober 2014

Sumber Terbesar Metana Adalah Peternakan

Gas metana setidaknya 23 kali lebih kuat daripada CO2 dalam rentang waktu 100 tahun, tetapi 72 kali lebih kuat daripada CO2 dalam rentang waktu 20 tahun. Satu-satunya sumber terbesar metana saat ini adalah peternakan. 

Dr. Jouni Raisanen, Anggota Panel Antar pemerintah untuk Perubahan Iklim PBB (IPCC) :
“Peternakan adalah hal penting, khususnya untuk metana. Jika ini dapat dikurangi, ini akan menjadi cara yang efisien dan murah untuk mengurangi pemanasan global. Sayangnya, keadaannya telah begitu mendesak, dan kita tersadar agak sedikit terlambat. Tetapi ini benar-benar merupakan sebuah isu yang memerlukan upaya besar manusia dan tidak ditunda-tunda lagi." 

Dr. James Hansen, Direktur NASA Goddard Institute:
“Berbagai hal yang dilakukan individu dapat membantu. Dan salah satu yang paling membantu adalah diet vegetarian, yang menghasilkan gas rumah kaca jauh lebih sedikit daripada pola makan daging. “


Sendawa Sapi Menyumbang Laju Pemanasan Global yang Semakin Cepat

Harian Telegraph, Inggris

21 Oktober 2008


Emisi gas rumah kaca yang dikeluarkan oleh sendawa sapi naik lebih cepat daripada emisi-dari-manusia, demikian ungkap penelitian terbaru. Berbagai macam studi telah menganalisa pengaruh karbon dioksida yang diproduksi oleh manusia terhadap perubahan iklim.

Tetapi penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa sapi juga penghasil gas metana sama buruknya dengan manusia. Metana adalah satu gas rumah kaca yang bertahan di atmosfer lebih lama dan karena itu memiliki potensi pemanasan global yang lebih tinggi.

Dr. Andy Thorpe, ahli ekonomi dari Universitas Portsmouth, menemukan sekawanan 200 ekor sapi dapat menghasilkan emisi gas metana tahunan rata-rata setara emisi dari mengendarai mobil keluarga sejauh lebih dari 100.000 mil (180.000 km) dengan menggunakan empat galon (21.400 liter) bahan bakar minyak.

Ia menambahkan sementara emisi karbon dioksida telah naik 31% selama 250 tahun terakhir, metana sendiri telah meningkat 149% pada periode yang sama.

Metana di atmosfer diyakini bertanggung jawab atas seperlima pemanasan global yang dialami sejak tahun 1750.

Penghasil utama ini adalah hewan ternak yang mengeluarkan metana dalam jumlah besar saat mereka mencerna makanan mereka, lalu bersendawa.

Dr Thorpe mengatakan tiga perempat emisi metana hewan berasal dari negara berkembang karena meningkatnya kemakmuran di negara-negara itu dan “adanya permintaan hamburger” yang mendorong negara-negara berkembang untuk terus menghasilkan daging.

Ia menambahkan, “Dengan kondisi seperti itu, emisi metana di negara-negara berkembang kemungkinan akan meningkat.”

Penelitian itu, yang dirilis di jurnal Perubahan Iklim, kemungkinan akan menghidupkan kembali debat mengenai apakah memakan lebih sedikit daging dapat membantu mengatasi perubahan iklim – seperti yang direkomendasikan baru-baru ini oleh PBB.

Penelitian ini juga menjadi bahan masukan bagi rencana pemerintah Inggris untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 80% pada tahun 2050, termasuk di sini sektor peternakan.

Sumber: http://seputarinfovegetarian.blogspot.com/2012/02/sumber-terbesar-metana-adalah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar