"Hidup bagi saya sungguh berarti. Demikian pula kehidupan di sekeliling saya. Jika saya mengharapkan hidup saya dihormati, maka saya juga harus menghormati hidup makhluk lainnya. Namun etika di dunia Barat hanya menghormati hubungan di antara sesama manusia. Karena itu saya katakan etika Barat adalah etika yang terbatas. Yang kita perlukan adalah etika tak terbatas yang juga mencakup hubungan kita dengan binatang" (Albert Schweitzer, 1875-1965)

Jumat, 28 November 2014

Kentut Sapi dan Global Warming, Apa Hubungannya?



Alarm tanda bahaya pada bumi telah berdering kencang. Dewasa ini banyak sekali permasalahan-permasalahan yang menimpa bumi ini, terutama masalah lingkungan. Tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Pemanasan Global (Global Warming). Banyak faktor penyebab global warming, salah satunya adalah pada sektor peternakan, khususnya peternakan sapi.

Sapi termasuk hewan mamalia dari familia Bovidae dan subfamilia Bovinae. Sapi dipelihara untuk dimanfaatkan susu dan dagingnya sebagai bahan pangan. Kotoran sapi pun kini telah dimanfaatkan sebagai pupuk organik, sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil yang sudah mulai langka, bahkan sebagai media pembenihan cacing tanah, 
yang nantinya digunakan sebagai bahan obat.

Tapi tahukah Anda, bahwa selama ini sapi ternyata menjadi salah satu penyebab global warming?

Sejak dulu kita hanya menyalahkan CO2, CO, atau CFC sebagai biang kerok penyebab global warming, padahal ada beberapa biang keladi lain penyebab global warming, salah satunya adalah gas metana.

Gas Metana Sangat Berbahaya

Mungkin belum banyak orang yang tahu tentang gas metana. Metana adalah gas anaerobik yang dihasilkan dari aktivitas mikroorganisme saat menguraikan bahan-bahan organik. Perlu diketahui bahwa gas metana mengandung emisi efek rumah kaca 23 kali lebih ganas ketimbang dengan gas CO2. Gas metana dihasilkan melalui proses yang berlangsung secara alamiah. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan jumlah gas metana selain yang tersimpan di dasar laut pada kutub bumi adalah meningkatnya populasi ternak.

Selama ini ternyata sapi merupakan salah satu hewan ternak penyumbang terbesar gas metana. Sistem pencernaan sapi yang sangat lambat menjadi alasan mengapa binatang itu menghasilkan banyak gas metana, khususnya pada kentut sapi. Gas metana memiliki potensi menghasilkan efek rumah kaca seperti halnya gas CO2,bahkan lebih ganas 23 kalinya.

Pernah dilakukan suatu penelitian yang dilakukan oleh seorang yang berasal dari Argentina, bahwasanya didapatkan fakta kalau gas metana dari sapi menyumbang lebih dari 30% total emisi penyebab efek rumah kaca negara Argentina. Sebagai salah satu negara penghasil daging sapi terbesar di dunia, Argentina mempunyai lebih dari 55 juta ekor sapi yang merumput di daerah Pampas.

Dapat disimpulkan bahwa ketika seseorang mengkonsumsi banyak daging sapi, maka orang tersebut secara tidak langsung telah ikut menciptakan global warming. Hal ini mengindikasikan bahwa pola hidup seseorang akan mempunyai pengaruh besar terhadap keselamatan, atau bahkan kehancuran bumi sekalipun.

Selanjutnya...

Rabu, 26 November 2014

80% Hutan di Kalimantan Tengah Beralih Fungsi

Ilustrasi Hutan/Antara

Kabar24.com, SAMPIT— Badan Pengelola (BP) Reducing Emissions From Deforestation And Reducing (REDD+) menyatakan 80 persen hutan di Kalimantan Tengah (Kalteng) telah beralih fungsi.
"Berdasarkan pengamatan kami kondisi hutan di Kalteng sudah pada tahap memprihatinkan, karena banyak yang beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit maupun pertambangan," kata petugas sekretariat bersama (Sekber) REDD+, Teguh Priyatmono, di Sampit, Rabu (26/11/2014).

Saat ini, Kalteng dihadapkan pada permasalahan yang besar, akibat banyaknya hutan yang beralih fungsi tersebut, yakni bencana alam seperti banjir dan kekeringan sudah mengancam wilayah tersebut.
Pada kemarau, sumber air banyak yang mengering, begitu juga pada musim hujan terjadi banjir dimana-mana, karena hutan berkurang sehingga serapan air pun tidak ada lagi.

Menurut Teguh, untuk mengembalikan kondisi hutan di Kalteng membutuhkan kesadaran dan komitmen semua pihak.

"Kalteng merupakan provinsi perintis dalam pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan untuk mendorong upaya dan program terkait rencana aksi pencegahan kebakaran hutan dan lahan," katanya.
Kebakaran Hutan
Salah satu program yang digagas oleh Badan Pengelola TEDD+ dan Pemprov Kalteng adalah program penanggulangan kebakaran hutan dan lahan gambut berbasis masyarakat.

"Program pelatihan berseri untuk tim penanggulangan kebakaran hutan dan lahan telah dimulai sejak 2012. Pelatihan tersebut kami berikan dalam rangka peningkatan kapasitas terhadap komunitas dan pemerintah local untuk efektivitas penanganggulangan kebakaran hutan dan lahan gambut," katanya.

Pelibatan masyarakat sebagai salah satu aktor pencegah kebakaran hutan dan lahan gambut dinilai strategis untuk mendukung upaya mitigasi dan penanganan bersama.

"Tindakan pencegahan yang efektif hanya dapat dilakukan bila terdapat suatu pengorganisasian yang melibatkan pihak-pihak berkepentingan secara terpadu," terangnya. (Antara)
Selanjutnya...

Senin, 24 November 2014

Pemanasan Global, bom waktu bagi kelalaian manusia ?



Pemanasan global ? Masa bodoh bagi mereka yang selalu "cengangas-cengingis" ketika hendak dibekali bagaimana upaya meminimalisasi dampaknya.
       
Pemanasan global ? "Ngak begitu ngaruh tuh," bagi kalangan berkepentingan yang selalu saja "menggerogoti" lahan hutan nusantara hingga terus saja menciut.
       
Pemanasan global ? Mungkin baru akan menyadarkan manusia yang lalai ketika dampaknya, berupa bencana melanda kehidupannya.
       
Sebaiknya dihayati nasehat orang tua yang menyatakan, "jangan menyesal dan disesalkan, ketika sebuah keburukan (berupa bencana) menghampiri mu yang lalai."
       
Tidak ngerikah 'anda' dengan ungkapan Dr Niken Sakuntaladewi yang menyatakan bahwa pemanasan global kini semakin mengkhawatirkan.
     
Wanita yang menjabat sebagai Senior Scientist Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan, Kementrian Kehutanan RI ini menyatakan bahwa pemanasan global telah menimbulkan bencana di berbagai negara.
      
Dr Niken Sakuntaladewi dalam seminarnya di acara "Lokakarya Wartawan Peliputan Perubahan Iklim" di Pekanbaru, Riau, Selasa, mengumpamakan persoalan pemanasan global sebagai "bola api" yang terus memutarkan bencana bagi kehidupan manusia.

Salah satunya yang paling dirasakan sejak beberapa tahun terakhir menurut Niken adalah efek rumah kaca penyebab panas yang begitu menggerahkan.
     
Terkait rumah kaca, para ahli juga sudah setuju bahwa hal itu disebabkan oleh bertambahnya jumlah gas-gas rumah kaca (GRK) di atmosfir yang menyebabkan energi panas yang seharusnya dilepas ke luar atmosfir bumi dipantulkan kembali ke permukaan dan menyebabkan temperatur permukaan bumi menjadi lebih panas.
       
Kondisi efek rumah kaca, secara sederhana dapat diumpamakan dengan kondisi 'anda' ketika sedang berada di dalam mobil.
       
Namun mobil tersebut telah lama dihangatkan oleh sinaran matahari tanpa ada fungsi mesin pendingin dan, ketika itu 'anda' berada di dalamnya. Tidak percaya.
       
Dr Niken mencontohkan kabar terkait meninggalnya seorang bayi yang ditinggal orang tuanya di dalam mobil dengan tanpa menghidupkan mesin pendingin.
      
"Saya ingat betul peristiwa ini terjadi di Amerika. Hal itu disebabkan suhu udara yang begitu panas di dalam mobil tersebut. Nah, seperti inilah efek rumah kaca yang dimaksud," katanya.
       
Menurutnya pula, bahwa efek rumah kaca adalah dampak dari pemanasan global dan tingginya frekwensi aktivitas manusia di permukaan bumi.
     
Lantas, bagaimana jika suatu negara termasuk Indonesia merasakan  kebingungan karena sejumlah pulau negara tersebut hilang secara bertahap.
     
Dr Niken menyatakan hal itu disebabkan terus meningkatnya permukaan air laut, dimana gunung es di kutub utara terus mencair akibat pemanasan global.

Pangan dan Ekosistem
      Apakah pemanasan global juga menganggu sektor pangan dan ekosistem ? Dr Niken menjawab 'anda' benar.
      
Menurutnya pemanasan global yang terjadi di berbagai negara tidak terkecuali telah memberi dampak negatif terhadap ragam produk pangan dan air serta ekosistem.
       
"Yang jelas pemanasan global menyebabkan terjadinya perubahan iklim secara tak teratur," katanya.
       
Seperti kondisi cuaca ekstrem seperti panas yang berlebih hingga meningkat dua derajat celsius dan hujan yang turun secara tak teratur. Tidak percaya...!
     
Riau dilanda cuaca ekstrem pada awal 2012 lalu. Suhu udara di wilayah itu lebih panas dari biasanya. Dalam tiga hari terakhir, suhu di kawasan itu sudah mencapai 36 derajat Celcius. Panasnya suhu udara di Riau ini di abnormal.
    
Dikemukakan Aristya Ardhitama, Staf Analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, suhu udara normal di Riau dalam kisaran 33,4 derajat Celcius.
     
Namun ketikat itu, suhu udara di sebagian Riau mencapai 36 derajat Celsius dan bahkan bertahan hingga beberapa hari terakhir. Masih mau bukti lagi...!
     
Banjir bandang yang terjadi kabupaten Kampar, Riau, pada akhir tahun 2011 menyebabkan dua warga tewas. Banjir tersebut merendam 307 rumah di 11 desa pada Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.
      
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis bahwa akibat bencana itu, sebanyak 307 rumah terendam, 21 rumah hanyut,  37 hektar kebun karet rusak, 70,39 ton karet hanyut dan 55 hektar kebun kelapa sawit rusak.
     
"Kerugian material lainnya, empat jembatan yang dijadikan akses warga rusak dan 53 perahu hanyut," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo.
     
Maraknya pembalakan liar di Kampar sebagai salah satu penyebab terjadinya banjir bandang tersebut. Meskipun pembalakan liar jauh lebih menurun dari tahun-tahun sebelumnya, tapi pembalakan liar tidak berhenti sekaligus di Kampar.
     
Kemudian seperti dikatakan Dr Noken, bahwa ditahun 2010 hampir sepanjang waktu nyaris tidak ada panas dan bahka hampir setiap harinya selalu saja terjadi hujan.
     
Apakah ini berdampak baik ? Dr Niken menyatakan " tidak." Hal itu menurut dia dikarenakan banyak petani gagal panen karena banjir merendam lahan pertanian mereka, dan banjir juga berpotensi memutuskan jalur-jalur perekonomian rakyat.
     
Kemudian kata Niken, pemanasan global juga berpotensi menimbulkan masalah bagi kesehatan manusia. Contohnya, demikian Niken, hal tersebut terjadi di Papua dimana ragam penyakit terutama malaria kian mewabah di daerah ini.

Terus Meningkat
     Masih kata Dr Niken yang kembali menyatakan bahwa bencana iklim cenderung meningkat bahkan drastis.
     "Seperti di Yogyakarta, tempat saya bermukim sebelumnya, sangat jarang yang namanya puting beliung, namun sejak beberapa tahun ini selalu terjadi," katanya.
      
Niken juga menguraikan prosentase perubahan tutupan lahan juga terus saja meningkat.
      
Apakah hal itu juga mempengaruhi pemanasan global ?
       "Tercatat sejak tahun 2000 hingga 2010, menunjukkan bahwa tutupan lahan yang berubah menjadi kawasan perkotaan begitu signifikan meningkat."
      
Akibatnya, maka berdampak pada perubahan iklim yang makin hari semakin mengerihkan dan hal ini disebabkan oleh kerusakan lingkungan atau hutan yang begitu besar.
       
Lingkungan yang kurang baik maka tidak lama kemudian biasanya akan berdampak pada masyarakat sekitar.
      
Perubahan iklim dan dampaknya masih akan berlangsung lama. Mengapa ?
      
Hal itu menurut Dr Niken disebabkan terlalu banyaknya emisi C02 terkosentrasi di atmosfir. Emisi C02 yang dikeluarkan manusia terus meningkat
     
Kemudian belum banyaknya tindakan yang dilakukan untuk mengatasinya. Dan, stabilitasi iklim memerlukan waktu yang cukup lama.
     
Mampukah...?. Semua tergantung lagi dari "roda-roda gila" yang saat ini terus berputar tak tentu arah. Jangan biarkan pemanasan global menjadi "bom waktu" yang sewaktu-waktu akan menimbulkan ledakan dahsyat hingga mendatangkan kesengsaraan umat manusia. Termasuk 'anda'...!

Sumber: http://antarariau.com/berita/23116/pemanasan-global,-bom-waktu-bagi-kelalaian-manusia-?.html
Selanjutnya...

Minggu, 23 November 2014

Bakteri untuk Atasi Alergi



Oleh: Atika Walujani Moedjiono
KOMPAS.com - Alergi menjadi masalah dalam kehidupan modern. Di Inggris, satu dari tiga orang menderita alergi. Sedangkan di Amerika Serikat, alergi diderita oleh dua dari 10 orang. Di Indonesia, meski belum ada data resmi, kita saksikan makin banyak anak-anak, terutama di kota besar, menderita alergi baik terhadap makanan maupun terhadap debu rumah, tungau serta kerak kulit dan bulu hewan peliharaan.
Alergi adalah reaksi abnormal dari sistem imunitas tubuh terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya di lingkungan. Zat penyebab alergi atau alergen yang paling umum adalah serbuk sari, tungau, debu rumah, jamur, lebah, kerak kulit dan bulu hewan peliharaan, seperti kucing serta anjing, bahan kimia yang digunakan di rumah tangga (sabun cuci, obat pel, pembersih kaca, dan sebagainya), makanan (susu, kacang-kacangan, telur, makanan laut).
Kasus alergi tidak terlalu banyak ditemui pada generasi kakek nenek kita. Berbagai teori diajukan mengenai penyebab meningkatnya kasus alergi. Teori terbaru menyatakan, alergi disebabkan oleh berkurangnya jumlah bakteri dan mikroorganisme yang ada di tubuh dan sekitar kita.
Dasar teori itu, pada tubuh manusia, dari kepala sampai ujung kaki, terdapat bakteri. Bakteri yang melapisi kulit, permukaan rongga mulut, dan memenuhi lambung kita tak hanya jauh lebih banyak dari jumlah sel tubuh kita, tapi juga berperan penting untuk melatih sistem imunitas atau kekebalan tubuh. Bisa dibilang, perbandingan bakteri dan sel tubuh kita adalah 10 banding 1.
Gaya hidup manusia modern menyebabkan jumlah bakteri di tubuh kita makin sedikit. Seiring dengan itu, tubuh makin tidak terlatih dan makin sensitif terhadap kehidupan di luar tubuh kita. Pada gilirannya, hal itu mengakibatkan timbulnya alergi.
Untuk melihat teori ini dalam kehidupan nyata, sebuah program BBC mengamati dua keluarga dengan anak yang menderita alergi.
Di salah satu keluarga ada Joe (8) yang menderita asma berat, demam akibat alergi rumput kering, kacang, bulu hewan peliharaan, dan tungau. Bocah laki-laki ini juga menderita eksim. Di keluarga lain ada Morgan (4) yang menderita eksim parah dan demam akibat alergi rumput kering. Ia juga alergi terhadap produk susu, kacang-kacangan, kedelai, buah kiwi, avokad, pisang, lateks, serta bulu kucing, anjing, dan kuda.
Kedua keluarga bersedia diambil contoh bakteri di kulit, saluran cerna, dan rumah mereka untuk mendapatkan petunjuk penyebab anak mereka menderita alergi.
Hasil pengamatan menunjukkan, kedua keluarga memiliki jumlah dan jenis bakteri jauh lebih sedikit di dalam dan di luar tubuhnya dibandingkan dengan suku yang hidup secara tradisional di negara berkembang. Pada kelompok pemburu dan pengumpul didapatkan tidak hanya jumlah dan jenis bakteri yang sangat beragam, tapi juga hanya satu di antara 1.500 orang yang menderita alergi.
Faktor penyebab
Kehidupan modern mengubah komposisi bakteri di tubuh kita dan meningkatkan kerentanan terhadap alergi. Faktor apa dalam kehidupan modern yang salah? Banyak hal yang bisa jadi biang keladi, salah satunya adalah cara kita membesarkan anak.
Hasil penelitian di Norwegia menunjukkan, 52 persen bayi yang lahir lewat operasi caesar cenderung menderita asma dibandingkan mereka yang lahir secara normal. Para ilmuwan meyakini, paparan bakteri pada bayi di jalan lahir bisa melindungi bayi dari alergi. Peningkatan bayi yang lahir lewat operasi caesar menyebabkan mereka makin rentan alergi.
Serangan pada bakteri terus berlanjut seiring pertumbuhan anak. ASI diketahui mengandung lebih dari 900 spesies bakteri. Hal ini menjelaskan mengapa bayi dengan ASI eksklusif jarang terkena alergi.
Di sisi lain, salah satu ancaman besar terhadap bakteri pelindung dari alergi adalah antibiotik. Obat itu sebenarnya untuk melindungi kita, namun obat tersebut sekaligus membunuh banyak bakteri ”baik” yang dibutuhkan tubuh kita.
Peneliti pada King’s College London dan Guy’s and St Thomas’ NHS Foundation Trust, bersama Universitas Nottingham dan Aberden Royal Infirmary mendapatkan bahwa penggunaan antibiotik di awal kehidupan bisa meningkatkan risiko menderita eksim sebesar 40 persen.
Tak diragukan lagi, anak-anak saat ini terpapar bakteri jauh lebih sedikit dibandingkan anak-anak zaman dulu. Tidak hanya cara lahir yang memengaruhi jumlah bakteri. Tumbuh kembang mereka juga menentukan.
Saat mengikuti kegiatan dua keluarga selama 24 jam, diketahui bahwa mereka menghabiskan sekitar 91 persen waktunya di dalam rumah. Hal ini jamak dalam kehidupan modern. Meningkatnya kemudahan dalam hidup membuat kita tidak banyak bergerak lagi. Sebagai contoh, untuk bepergian ke mana-mana banyak orang tak lagi berjalan kaki, melainkan naik kendaraan. Gaya hidup kurang gerak menyebabkan kita kehilangan banyak sekali kesempatan untuk terpapar berbagai jenis bakteri yang tersembunyi di alam dan diterbangkan angin.
Penelitian menunjukkan, jika ada lebih banyak tumbuhan dan bunga di sekitar rumah, Anda tidak hanya mendapat berbagai jenis bakteri di kulit, tapi juga lebih kecil kemungkinan menderita alergi.
Profesor Graham Rook dari University College London menyebut bakteri sebagai ”teman lama” dan tidak diragukan manfaatnya bagi kesehatan kita. ”Kesadaran bahwa tubuh manusia merupakan ekosistem dan bahwa kita sangat tergantung pada mikroorganisme mungkin merupakan kemajuan paling penting dalam ilmu kedokteran,” katanya.
Bakteri usus
Menurut tim peneliti dari Universitas Chicago, AS, bakteri yang ada secara alami dalam sistem pencernaan dapat membantu mencegah alergi dan menjadi sumber pengobatan.
Tim peneliti melakukan eksperimen pada mencit yang dibesarkan di lingkungan yang sangat steril dan tidak ada bakteri di ususnya. Mencit-mencit itu menunjukkan reaksi alergi hebat terhadap kacang.
Kemudian diteliti pengaruh beberapa jenis bakteri yang dimasukkan ke saluran cerna mencit. Hasilnya, kelompok bakteri Clostridia, termasuk spesies yang bisa menyebabkan penyakit seperti Clostridium difficile, dapat mencegah reaksi alergi. Mencit-mencit itu tidak lagi memperlihatkan gejala alergi terhadap kacang.
Pemimpin peneliti, Dr Cathryn Nagler, menyatakan kepada BBC akhir Agustus lalu, ”Langkah pertama alergen (zat penyebab alergi) adalah masuk ke aliran darah. Keberadaan Clostridia mencegah alergen masuk ke aliran darah.”
Hal ini karena Clostridia menempel ke dinding usus dan mencegah alergen masuk ke aliran darah. Dengan demikian, bakteri tersebut menjadi calon obat masa depan karena sangat stabil. Para peneliti juga berupaya membuat obat yang mempunyai efek seperti bakteri.
Nagler menyatakan, kita tidak perlu heran dengan hebatnya pengaruh bakteri, jamur, dan virus pada tubuh kita. ”Kita berkembang bersama mikrobiota dan itu berdampak besar pada kesehatan. Saat ini, bakteri dan mikroba berdampak buruk karena kita mengganggunya dengan antibiotik, konsumsi makanan berlemak tinggi, dan operasi caesar.”
Profesor Colin Hill, ahli mikrobiologi dari University College Cork, berkomentar, ”Ini sangat menarik. Hasil penelitian ini mengidentifikasi kelompok bakteri yang penting untuk melindungi dari penyakit. Namun, kita perlu ingat bahwa kondisi mencit yang bebas dari mikroba itu jauh berbeda dengan kondisi nyata pada manusia.”
Mengurangi kekambuhan
Sambil menunggu adanya obat alergi yang ampuh, cara termudah bagi kita untuk mengurangi risiko alergi adalah dengan lebih banyak keluar rumah. Bisa dengan mengajak anjing jalan-jalan serta berjalan kaki ke sekolah atau ke tempat kerja. Bukti menunjukkan, berkegiatan di luar rumah serta menghirup udara segar baik bagi kesehatan kita.
Penelitian lain juga menunjukkan, menghindari stres bisa mengurangi kekambuhan alergi. Hasil penelitian itu dimuat dalam Annals of Allergy, Asthma & Immunology.
Menurut ahli alergi, Amber Patterson, yang memimpin penelitian, stres dapat menyebabkan efek negatif pada tubuh, termasuk berbagai gejala alergi. Para peneliti dari Universitas Ohio, AS, menganalisis 179 pasien selama 12 minggu.
Hasilnya, 39 persen pasien kambuh alerginya lebih dari sekali. Kelompok ini mengalami stres lebih tinggi dari kelompok yang tidak menunjukkan gejala alergi. Menurut Patterson, gejala alergi seperti bersin, hidung dan mata berair akan menambah stres sehingga memperberat gejala alergi.
Karena itu, penderita alergi dianjurkan mengurangi stres. Hal itu bisa dilakukan antara lain dengan meditasi, menghindari penyebab stres, serta berupaya mengatasi stres secara lebih baik. Selain itu, juga menyediakan waktu untuk bersantai, bergaya hidup sehat dengan makan makanan bergizi, cukup tidur, dan memelihara kesehatan. (BBC/Sciencedaily)
Selanjutnya...

Kamis, 20 November 2014

Penyakit Ditinjau dari Kondisi Asam-Basa Darah



Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan rasa pahit, getir, asam, asin dan manis pada makanan atau minuman yang kita cicipi.

Pada dasarnya rasa makanan, minuman atau zat tertentu yang terasa asam, pahit, getir, asin dan manis disebabkan karena sifat zat tersebut, yaitu sifat yang berkaitan dengan asam, basa dan garam. 
Rasa asam terkait dengan suatu zat yang dalam ilmu kimia digolongkan sebagai asam. Rasa pahit terkait dengan bahan lain yang digolongkan sebagai basa. Namun, tidak semua yang mempunyai rasa pahit merupakan basa. 

Basa dapat dikatakan sebagai lawan dari asam. Jika asam dicampur dengan basa, maka kedua zat itu saling menetralkan, sehingga sifat asam dan basa dihilangkan. Hasil reaksi antara asam dengan basa kita sebut garam. Adapun rasa manis terkait dengan kehadiran sifat asam dan basa secara bersama-sama.

Keseimbangan Asam-Basa

Keseimbangan asam-basa tubuh manusia (kecuali lambung) berkisar antara pH 7,35 - 7,45, artinya kondisi tubuh bersifat agak basa atau alkalin. Untuk menjaga kondisi tubuh tersebut, sebaiknya komposisi menu terdiri dari 70% makanan pembentuk basa (alkaline forming food) dan 30% makanan pembentuk asam (acid forming food). Contohmakanan pembentuk basa adalah sayur-sayuran dan buah-buahan. Sedangkan contoh makanan pembentuk asam adalah nasi dan aneka lauk daging. Keasaman dan kebasaan tubuh terhadap makanan dipengaruhi antara lain oleh kandungan protein dan jenis mineral yang paling dominan pada makanan. 

Kemampuan pencernaan manusia terbatas, dan tidak mampu mencerna lebih dari dua jenis zat gizi utama yang kadarnya sama-sama dominan dalam waktu yang bersamaan. Hal ini disebabkan karena setiap makanan mulai dicerna pada tempat yang berbeda, dalam kurun waktu yang berbeda, serta memerlukan jenis enzim pencerna yang berbeda juga yang bekerja dalam derajat keasaman atau pH yang berbeda pula. Zat pati atau hidrat arang kompleks, protein dan lemak adalah unsur gizi yang sangat mempengaruhi proses pencernaan, tidak boleh dikonsumsi dalam waktu yang bersamaan.

Siklus sistem pencernaan

Secara umum siklus sistem percernaan terbagi dalam tiga bagian aktivitas yang bekerja secara teratur dan sistematis setiap 24 jam sehari. Ketiga bagian aktivitas ini secara simultan terus aktif bekerja, tetapi pada setiap siklus, salah satu bagian aktivitas akan lebih intens bekerja dibandingkan dengan bagian aktivitas yang lainnya. Ketiga bagian aktivitas ini adalah : 
• Aktivitas pencernaan, secara intensif bekerja pada jam 12.00 - 20.00 
• Aktivitas penyerapan/asimilasi, secara intensif bekerja pada jam 20.00 - 04.00 
• Aktivitas pembuangan, secara intensif bekerja pada jam 04.00 - 12.00 
Food combining merupakan suatu pola makan yang bersifat alami, sangat peduli lingkungan, dengan mengutamakan makanan segar dan alami seperti sayur-sayuran dan buah-buahan serta makanan organik yang tidak mengandung zat-zat kimia, serta memperhatikan metabolisme tubuh yang seimbang, sehingga sesuai dengan asam-basa tubuh, kemampuan fungsi pencernaan, dan siklus sistem pencernaan. Dengan begitu pencernaan menjadi lancar dan optimal, energi meningkat, dan pembentukan ampas dapat dibatasi. Metabolisme yang seimbang akan meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh dan vitalitas atau daya hidup. Vitalitas yang tinggi akan memberikan kemampuan bagi tubuh untuk melakukan penyembuhan, penurunan kelebihan badan, serta peremajaan alami. 

Metabolisme tubuh yang tidak seimbang akan menyebabkan : 

• Proses penyerapan gizi tidak optimal, sehingga energi yang terbentuk menjadi sedikit, 
• Proses pembuangan sisa makanan dan sisa metabolisme lainnya tidak optimal, sehingga memungkinkan menyebabkan resiko toksemia, yaitu keracunan akibat toksin yang berlebihan di dalam tubuh. 
• Proses pembelahan sel menjadi lebih cepat dan sering, yang akan menyebabkan berkurangnya kemampuan manusia untuk berumur panjang (degenerasi) dan dapat menambah berat badan. 
Berkurangnya energi dan bertambahnya toksin dapat menyebabkan peradangan pada organ-organ vital, alergi yang berkepanjangan, dan kekebalan tubuh yang menurun, sehingga tubuh sangat rentan terhadap gangguan penyakit, kelebihan berat badan, dan penuaan dini. 

Ragam makanan

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas, maka pola makan food combining adalah sebagai berikut : 
• Menu sarapan hanyalah buah, baik dipotong ataupun dijus, dengan takaran yang cukup mengenyangkan, di makan secara perlahan-lahan dan sedikit-sedikit 
• Buah tidak dimakan bersamaan atau sesudah makanan sumber protein dan zat pati. Makanlah buah dulu sekitar 10 sampai 30 menit, barulah makan makanan yang lainnya. 
• Untuk makan siang dan makan malam, makanlah makanan sumber protein atau zat pati, tapi tidak dimakan secara bersamaan. Misalkan untuk makan siang makan makanan yang didominasi sumber protein, maka malamnya makan makanan yang didominasi oleh sumbet zat pati, sehingga dalam sehari semua zat gizi tercukupi. 
• Protein sebaiknya satu macam saja misalkan ikan atau daging saja. Zat pati boleh lebih dari satu macam, seperti nasi dengan perkedel kentang, atau mie goreng dengan jagung. 
• Sayuran harus disertakan pada saat makan sumber protein dan zat pati untuk menjaga keseimbangan asam- basa. Porsi sayuran sebaiknya antara dua sampai tiga kali lipat dari porsi sumber protein atau zat pati, dengan memasukkan sayuran mentah, baik itu sebagai lalapan, salad, atau dijus. 
• Hindari makanan-makanan yang banyak diolah, seperti makanan siap saji, makanan kalengan, makanan awetan, sebaiknya makan makanan yang masih segar. 

Buah-buahan sebagai bagian dari food combining
Sebagai contoh dari menu makan sehari ala food combining dapat dilihat di bawah ini pada Tabel Contoh Satu Menu Makan ala Food Combining. 

Tabel Contoh Satu Menu Makan ala Food Combining

Waktu Makan Menu Makanan

Pagi 1 gelas air putih hangat, serta 1 atau 2 gelas jus apel segar (boleh lebih)

Siang 1 porsi nasi + 2 potong perkedel kentang + 1 porsi sayur sop + 1 gelas jus mentimun segar

Sore 1 gelas sedang susu murni atau 1 buah pisang ambon,atau 1 porsi salad buah
Malam 1 butir telur + tahu/tempe dengan dengan 1 gelas jus wortel
Sebelum Tidur 1 cangkir teh atau I gelas air putih hangat
(Daftar Pustaka Artikel Food Combining, Kiat Langsing dan Sehat Tanpa 'Diet', Oleh : Andang W. Gunawan )

Kanker Dalam kondisi darah dengan pH basa lemah, sel kanker tak bisa tumbuh, atau pun berkembang.
Mr. Zhang berkerja di Departemen Penjualan Umum, PT. Taipei Brewery. Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatannya di rumah sakit umum dan ditemukan tumor ganas di dalam paru-parunya, sebesar kepalan tangan seorang anak. Dengan demikian, harapan melanjutkan pendidikan di luar negeri pupus.

Dia pun menelpon beberapa kali kepada Mr. Wei, teman sekelasnya, yang bertugas sebagai sekretaris Walikota Daerah Huangsun, Pemerintah Wilayah Taidong. Setelah mendengar berita sedih dari Mr. Zhang, kemudian Mr. Wei pun langsung berangkat ke Taipei pada hari minggu menemuinya. Mr. Zhang, dengan putus harapan dan sangat pesimis, memberitahukan Mr. Wei hal penyakit yang buruk itu dengan panjang lebar, dan meminta temannya membantu mengurus hal-hal pribadinya jika dia meninggal dunia. Mr. Wei lalu teringat teman baiknya, Dr. Lu, yang memimpin Rumah Sakit Maijie pada tahun 1949-55. Beliau adalah seorang peneliti dan spesialis penyakit kanker.
Dia minta Mr. Zhang menjumpai Dr. Lu untuk perobatan dengan segera. Pada awalnya Mr. Zhang tidak mau berkonsultasi dengan dokter lagi karena hasil pemeriksaan baru akan menambah kesengsaraan untuknya. Tetapi kata Mr. Wei sudah buat janji dengan Dr. Lu. Jadi Mr. Zhang pun merasa wajib menemui Dr. Lu didampingi Mr. Wei.

Waktu bertemu, Dr. Lu berkata,”Mr. Wei adalah teman baik saya. Boleh dikatakan perkenalan ini merupakan satu pertemuan yang sangat baik. Saya mau bertanya kenapa penyakit kanker adalah yang mematikan?” Mr. Zhang dan Mr. Wei tidak bisa menjawab.
Dr. Lu menjelaskan, ” Sampai saat ini cumah ada 2 cara digunakan untuk mengobati penyakit kanker. Yang pertama harus menghilangkan (mematikan) bibit penyakit kanker. Yang kedua meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit kanker. Nah, walaupun Cobalt 60 atau obat-obatan lain digunakan, mengherankan sekali, sebelum sel kanker mati, obat-obatan itu terlebih dahulu mematikan sel yang sehat. Kemudian apapun gizi atau suplemen yang dimakan, sel kanker dengan cepat mengabsorsi gizi atau suplemen tersebut sebelum sel sehat mengabsorsinya. Ini mengakibatkan sel kanker berkembang cepat dalam tubuh. Dengan demikian, boleh dikatakan kedua cara pengobatan ini akan gagal dan menyebabkan kematian.”

Dr. Lu meneruskan,” Manusia adalah makhluk yang paling cerdas dan telah sukses mengantar angkasawan ke bulan. Kenapa tidak ada seorang pun yang bertanya kedua cara pengobatan penyakit kanker tersebut yang gagal dan menyebabkan kematian dan tidak mengusahakan dengan cara pengobatan yang ke 3 ? Waktu saya buat penelitian klinis di Rumah Sakit Majie, ada banyak kesempatan untuk saya berkerja sama dengan kolega yang sering membantu saya. Pendapat saya dari hasil pemeriksaan tersebut bahwa darah pasien kanker menujukkan 100% pHnya asam.

Ternyata rahib dan nun budda yang tinggal dilingkungan alam dan hanya makan sayur selama hidupnya, darah mereka rata-rata dalam kondisi darah ber pH basa yang rendah dan tidak ada satu pun diantara mereka dideteksi penyakit kanker. Dengan demikian, saya berani berpendapat dalam kondisi darah ber pH basa yang rendah, sel kanker tidak akan tumbuh atau pun berkembang.

Mr. Zhang, saya sarankan bahwa mulai sekarang kamu mengurangi makanan daging dan mengkonsumsi makanan sayur-sayuran. Kamu bisa makan ganggang hijau dan sup kenari. Mengubah kondisi tubuh dan mencoba serius cara hidup didalam lingkungan alam. Jika kamu akan hidup dalam 5 tahun ini, kamu sudah aman. Kamu akan bernasib baik.”
Mr. Zhang mengikuti nasehat Dr. Lu dengan serius untuk merubah kebiasaan pola makan. Setiap hari dia makan ganggang hijau, minum sup kenari dan membuat dia optimis melakukan olahraga yang cukup. Satu tahun kemudian, dia melakukan pemeriksaan kesehatannya di rumah sakit yang sama. Dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tumor kanker tidak bertambah besar tetapi semakin mengecil. 

Ini adalah satu keajaiban untuk staff rumah sakit yang memeriksa dia. Lima tahun kemudian, tumor kanker hampir hilang seluruhnya. Sekarang sudah hampir 40 tahun, kesehatan Mr. Zhang benar-benar sudah normal dan kehidupannya sangat menyenangkan.
Setelah kasus Mr. Zhang, Pak Chen Tianshou, seorang mantan Kapala Admintrasi Umum di Rumah Sakit Provinsi Taidong, juga didiagnosa terkena penyakit kanker paru-paru. Saat diketahui Mr. Wei, dia menceritakan kepada Pak Chen apa yang terjadi kepada Mr. Zhang. Pak Chen pun mengikuti rekomendasi Dr. Lu untuk merubah pola makan sama seperti yang dilakukan oleh Mr. Zhang. Dan akhirnya, Pak Chen pun sembuh dari penyakit kanker.

Sebanyak 85% pasien penyakit kanker, darahnya menunjukkan ber pH asam yang tinggi didalam tubuhnya. Darah orang sehat dinyatakan dangan ber pH basa yang rendah, yiaitu pHnya 7.35 – 7.45. Darah bayi juga begitu, dalam kondisi ber pH basa lemah. Dengan bertambahnya usia, maka darahnya menjadi lebih ber pH asam tinggi secara alami.

Menurut penelitian yang dilakukan terhadap sample darah 600 orang pasien penyakit kanker, sebanyak 85% diantara mereka menunjukkan ber pH asam yang tinggi. Bagaimana menjaga darah yang ber pH basa rendah adalah langkah yang pertama untuk menghindari penyakit kanker.

Kondisi darah ber pH asam mengambarkan hal-hal berikut :
Kulit tidak bersinar.
Penyakit kaki karena kutu air.
Cepat merasa lelah setelah olahraga ringan dan mengantuk setelah naik bis.
Setelah naik turun tangga terengah-engah.
Lamban bergerak dan lesu



1. Mengapa kondisi darah dalam tubuh bisa berubah menjadi ber pH asam?
Terlalu banyak meminum susu dan memakan mentega dan keju.
Daging, makanan seperti susu, mentega, keju, telur, daging sapi, daging babi asin, dll adalah makanan yang ber pH asam.

Terlalu banyak makanan ber pH asam akan menyebabkan pH darah asam dan kental, sehingga peredaran darah tidak lancar ke ujung pembuluh darah , mengakibatkan kaki/lutut dingin, bahu berat dan susah tidur.
Untuk orang-orang muda boleh mengkomsumsi daging dengan porsi yang wajar tetapi untuk orang-orang tua, agar mengkomsumsi sayur-sayuran dan ikan dengan porsi kecil.

2. Kehidupan tidak teratur menyebabkan kondisi pisik tubuh dengan darah ber pH Asam.

Kehidupan tidak teratur menyebabkan tekanan terhadap pisik dan mental.
Menurut statistik, orang yang terlambat tidur kemungkinannya mengalami penyakit kanker 5 kali lebih besar dibanding dengan orang yang tidur tepat waktu. Manusia pada dasarnya adalah hidup secara teratur di dunia ini. Tidak boleh mengakumulasi tidur dalam waktu yang lama dan memakan makanan dalam jumlah yang banyak dan tidak mungkin hidup menantang ritme alam.

Organ-organ dalam tubuh manusia dikontrol oleh syaraf autonomi. Pada siang hari adalah aktivitas utama dari syaraf simpatik dan pada waktu malam hanya syaraf para-simpatik yang berfungsi. Jika aturan ini terganggu dan diputarbalikkan, maka akan menghadapi semua jenis penyakit.

3. Tensi naik mengakibatkan emosi
Tekanan sosial. Tekanan mental atau yang berkaitan dengan pekerjaan. Untuk orang yang menderita tekanan mental, kemungkinan bisa mengakibatkan kematian. Ini adalah sindrom fungsi korteks adrenalin tidak sempurna.

4. Tekanan pisik.
Sebelum operasi, perlu memeriksa apakah korteks ginjal berfungsi secara normal. Jika korteks adrenalin bocor atau tekanan yang diakibatkan oleh operasi melebihi kemampuan korteks adrenalin maka akan mengakibatkan kematian atau dampak yang berlawanan.

Jika muka pasien gembung, perlu menanyakan secara rinci kepada pasien riwayat penyakitnya dan status pengobatannya. Untuk pasien yang dalam pengobatan hormon korteks adrenalin, perawatan ekstra perlu diperhatikan ketika menjalani perawatan akupungtur. Menghidari tekanan oleh karena terlalu capek bekerja atau berolahraga, atau pun bermain judi dan menyetir sepanjang malam, dll.
Lampiran: Bahan makanan yang ber pH asam/basa.
Makanan yang ber pH asam tinggi: kuning telur, keju, roti manis, telur ikan, minyak ikan.

Makanan yang ber pH asam sedang: daging (paha) babi yang diasinkan (ham), daging babi yang diasin dan dikukus (bacon), daging ayam, ikan cumi-cumi, daging babi, belut, daging sapi, roti, gandum, mentiga, daging kuda.
Makanan yang ber pH asam rendah: nasi putih, kacang, bir, alkohol, tahu goreng, rumput laut, remis besar (kerang), ikan gurita, ikan janggut (berkumis), dll.
Makanan yang ber pH basa rendah: kacang merah, lobak, apel, sayur kubis atau kol, bawang, tahu, dll.

Makanan yang ber pH basa sedang: lobak kering, kacang kedele, wartel, tomat, pisang, jeruk, labu, buah delima, putih telur, prem kering, jeruk limun,bayam, dll.
Makanan yang ber pH basa tinggi: buah anggur, daun teh, minuman anggur, taoge laut, ganggang laut, dll. Khususnya jenis ganggang hijau mengandung banyak zat hijau daun (chlorophyl) sebagai makanan kesehatan yang sangat baik dan ber pH basa tinggi. Jangan terlalu banyak minum teh tetapi sebaiknya minumlah teh pada pagi hari.

(http://www.healingdaily.com/conditions/saliva-ph-test.htm)

Jenis-jenis Makanan Super Penawar Racun Terbaik : 
> 1. Singkong 
> 2. Kacang Hijau 
> 3. Gandum 
> 4. Umbi 
> 5. Beras Merah 
> 6. Beras Tumbuk Kasar 
> 7. Kacang Merah 
> 8. Wortel 
> 9. Asparagus 
> 10. Bawang Bombai 
> 11. Akar Teratai 
> 12. Lobak Putih 
> 13. Daun Singkong 
> 14. Daun Wortel 
> 15. Yogurt. 

Penelitian menunjukkan bahwa tubuh manusia jauh lebih sering mengalami dan berpotensi menderita kelebihan asam (acidosis) dibandingkan kelebihan basa (alkalidosis).

Segenap tubuh dapat bekerja dengan baik yang menandakan tubuh kita sehat jika keasaman darah dan jaringan bersifat netral cenderung basa (pH 7,35 – 7,45). Dalam lingkungan yang bersifat alkali tubuh mampu mendetoksifikasi dan menyingkirkan zat-zat pencemar dengan lebih efesien dibanding lingkungan yang bersifat asam.
Jika darah dan jaringan sel kita terlalu asam menyebabkan tubuh akan menjadi tidak sehat, karena organ dan jaringan tidak dapat bekerja dengan baik.

Apa tanda-tanda tubuh kita sudah terlalu asam (acidosis) ?
- Gampang/sering sakit kepala, pilek, batuk, flu
- Sering sakit lambung, kembung, sembelit
- Kelebihan berat badan
- Jerawatan, kulit kusam, eksim dan penyakit kulit lainnya
- Nafas dan keringat bau kurang sedap
- Sering nyeri otot dan persendian
- Kelelahan kronis
- Keputihan (bagi wanita), dll

Acidosis juga sangat berpotensi menyebabkan penyakit degeneratif, antara lain :
- Berbagai penyakit kanker
- Tekanan darah tinggi, hiperkolesterol, stroke & gangguan jantung
- Asam urat (gout), nyeri sendi (arthritis)
- Kencing manis (diabetes) dan batu ginjal
- Kerapuhan tulang (osteoporosis)
- Penyakit autoimmune
- Pembengkakan prostat
- Gangguan horman dan infertilitas
- Penuaan dini, katarak & praktis semua penyakit karena penuaan.

Menurut Andang Gunawan, ND. Pakar nutrisi dan penulis buku “Food Combining” keseimbangan asam basa hanya dapat dicapai dengan lebih banyak mengkonsumsi makanan pembentuk basa daripada makanan pembentuk asam, dengan porsi 2/3 dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari adalah makanan pembentuk basa.
Apa yang mendominasi konsumsi makanan sehari-hari Anda ?
Fakta menunjukkan bahwa makanan yang kita konsumsi sehari-hari mayoritas adalah pembentuk asam, maka tidak mengherankan kalau kita sering mengalami gejala-gejala acidosis atau mungkin mengalami penyakit degeneratif akibat acidosis.
Pendapat Para Ahli

Dr. Don Colbert MD, Penulis “The Seven Pillars of Health” mengatakan, “Saat pasien-pasien kanker datang ke kantor saya untuk memulai perawatan nutrisi, tubuh mereka hampir selalu bersifat asam. Tugas pertama saya adalah mengalkalinasi dengan air alkali. Saya mempunyai banyak pasien osteoarthritis yang telah bebas dari rasa sakit dalam beberapa bulan setelah menyesuaikan pH air seni mereka 7,0 – 7,5 hanya dengan meminum air alkali dan makan makanan alkali dalam jumlah yang cukup, akibatnya banyak yang mampu melepaskan obat-obatan anti peradangan mereka. Saya menggunakan saringan air alkali di rumah dan kantor saya. Menurut pendapat saya, saringan air alkali adalah salah satu jenis saringan air yang terbaik karena tubuh kita tumbuh paling subur dalam lingkungan alkali yang membantu sistem tubuh kita berfungsi pada tingkat optimum.”

Dr. Theodore Baroody, Penulis “Alkalize of Die” mengatakan, “Saya telah memberikan lebih dari 5000 galon air alkali untuk berbagai kondisi kesehatan yang ada. Saya percaya bahwa pemulihan yang disebabkan oleh air alkali membawa keuntungan bagi setiap orang. Tumor, kanker tidak dapat hidup dalam keadaan air alkali. Semua pasien-pasien kanker sebaiknya diberikan air alkali, kita sebaiknya selalu minum air alkali supaya tubuh kita tidak menyediakan lingkungan yang cocok bagi tumor dan kanker untuk hidup.”

Dr. Susan Lark, Dosen & Penulis “Chemistry of Success”, mengatakan “Dengan mengkonsumsi 4 sampai 6 gelas air alkali per hari akan membantu menetralisir kelebihan asam dan membantu memulihkan kembali daya tahan tubuh. Air alkali sangat baik digunakan saat tubuh mengalami kelebihan keasaman tubuh seperti saat demam, flu atau bronkhitis. Seperti vitamin A, C, E dan Beta Carotene, air alkali bertindak sebagai anti oksidan karena mampu mensuplai elektron bebas. Hal ini dapat membantu tubuh mengatasi penyakit jantung, stroke, penurunan kekebalan tubuh dan penyakit lainnya.”


MAKANAN BASA ATASI KANKER PARU


Teman sekelas sekretaris gubernur di Taiwan, Huang Shun Xing juga mengidap kanker paru-paru. Setelah secara serius menuruti nasihat dari pakar terapi kanker Rumah Sakit Matteus Taiwan, yakni Profesor Dokter Lu Ge Ling untuk merubah kebiasaan makannya. Ia mengurangi makanan bersifat asam, berganti dengan makanan yang lebih bersifat basa. Setiap hari ia makan Chlorela, minum sup Ling Jiao, berpikir positif, dan rajin melakukan olahraga teratur.


Kurangi makanan asam, ganti dengan makanan bersifat basa (Alkaline base) : 


1. Makanan asam kuat : kuning telur, keju, kue yang dibuat dari gula putih, atau buah kesemek, telur ikan, ikan kayu, dll.

2. Makanan semi asam : ham, bacon, daging ayam, ikan tuna, daging babi, belut, daging sapi, roti, gandum kecil, mentega, daging kuda, dll.

3. Makanan asam lemah : beras, kacang tanah, bir, arak, tahu goreng, rumput laut, kerang batik, gurita, ikan gabus.

4. Makanan basa lemah : Kacang merah, lobak, apel, bawang bombay, tahu,dll.

5. Makanan semi basa : antara lain kismis, kacang
besar, wortel, tomat, pisang, labu, jeruk, strawberry, putih telur, sayur asin.

6. Makanan basa kuat : anggur, daun teh, rumput laut. (Terutama rumput laut jenis Chlorela alami yang mengandung zat hijau daun yang tinggi, adalah makanan kesehatan bersifat basa yang terbaik, teh jangan dikonsumsi berlebihan, sebaiknya diminum pagi hari.)

Sumber :
http://kamisangatbersukur.wordpress.com/2009/02/07/kangker-ditinjau-dari-kondisi-asam-basa-darah/
http://ictjogja.net/kesehatan/D1_2.htm
http://lucky-info.blogspot.com/2009/06/sifat-asam-basa-makanan-kita.html
Selanjutnya...