Cyanobacteria menyukai air hangat, dan bakteri ini dapat memengaruhi kesehatan hati, sistem saraf, mata, serta menyebabkan dermatitis dan alergi.
Pemanasan global dapat memacu penyebaranCyanobacteria, salah satu bakteri yang paling primitif. Akibat penyebaran ini, bakteri tersebut dapat berkembang dalam jumlah yang lebih besar dari racun, yang dapat memengaruhi kesehatan hati, sistem saraf dan mata.
Demikian hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Spanyol, belum lama ini.
"Racun ini dapat memengaruhi hati dan organ lainnya (hepatotoxins), sistem saraf (neurotoksin), sel yang berbeda (cytotoxins), mata dan membran mukosa, serta menyebabkan dermatitis dan alergi," jelas Francisca F Del Campo, studi rekan penulis dan peneliti di Universitas Otonom Madrid, Spanyol
"Cyanobacteria menyukai air hangat, oleh karena itu peningkatan suhu selama abad ini dapat merangsang pertumbuhan mereka, terutama yang dari varietas sitotoksik, yang bahkan bisa menghasilkan banyak racun sehingga menjadi lebih berbahaya," kata rekan penulis studi Rehab El-Shehawy, dari Instituto Madrileno de Estudios Avanzados (IMDEA), Spanyol.
Tim El-Shehawy bekerja pada pengembangan alat yang efisien untuk memantau jumlahcyanobacteria (yang pernah membantu oksigenat atmosfer bumi) dalam air.
Berkembangnya mikro-organisme di danau, waduk dan sungai, muara dan laut di seluruh dunia seperti Baltik, menjadi fenomena yang lebih sering terjadi. Para ahli mengatakan, kondisi ini menimbulkan masalah ekonomi - karena memengaruhi sanitasi air, pengiriman dan pariwisata, misalnya - dan masalah lingkungan.
Di Spanyol, hubungan antara proliferations dari cyanobacteria beracun di lahan basah Donana dan tingkat kematian fauna liar memiliki keterkaitan yang erat, namun perhatian yang lebih utamanya adalah dampaknya terhadap kesehatan manusia.
Sumber: http://www.beritasatu.com/iptek/58195-pemanasan-global-picu-berkembangnya-bakteri-beracun.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar