"Hidup bagi saya sungguh berarti. Demikian pula kehidupan di sekeliling saya. Jika saya mengharapkan hidup saya dihormati, maka saya juga harus menghormati hidup makhluk lainnya. Namun etika di dunia Barat hanya menghormati hubungan di antara sesama manusia. Karena itu saya katakan etika Barat adalah etika yang terbatas. Yang kita perlukan adalah etika tak terbatas yang juga mencakup hubungan kita dengan binatang" (Albert Schweitzer, 1875-1965)

Sabtu, 15 November 2014

Lumpur Lapindo kemungkinan akibat dari Pemanasan Global



Fenomena Lumpur Lapindo yang melanda negara kita berasal dari gerakan lempeng pada bumi yang membuat celah-celah daratan terbuka serta memberikan tekanan pada magma yang semakin tinggi. Tekanan di suatu tempat yang sangat tinggi akan membuat akan membuat pancaran magma dari bawah keluar ke atas sehingga terjadi luapan lumpur. Tak mungkin ada magma keluar begitu saja bila tidak ada gangguan pada lempeng bawah bumi. Gangguan itu disebabkan oleh perbedaan tekanan atau pergerakan tekanan akibat pergeseran lempeng tektonik.

Beberapa pakar geologi seperti Profesor Edy Sunardi dari Universitas Padjadjaran, Agus Guntor dari Universitas Trisakti, dan Awang Satyana dari BPMIGAS mengatakan bahwa semburan Lumpur Lapindo yang terus muncul antara lain berasal dari semburan lumpur vulkanik yang disebabkan oleh gerakan tektonik yang berhubungan dengan fenomena geotermal dari rangkaian pegunungan vulkanik antara Gunung Anjasmoro, Gunung Welirang, dan Gunung Arjuna di sebelah barat Sidoarjo.

Sebuah Jurnal yang diterbitkan oleh The Geological Society of America volume 17, bulan februari 2007, menyimpulkan bahwa "Nampaknya Lumpur Lapindo muncul karena tekanan air yang tinggi dari bawah tanah yang berada sekitar 2,5 hingga 2,8 km dari Sumur Bajar Panji-1 tempat permulaan terjadinya retakan tanah. Kejadian Lumpur Lapindo ini menunjukkan bahwa lumpur vulkanik itu mungkin berasal dari perambatan retakan dari berkilo-kilo meter di bawah permukaan tanah, yang memicu terjadinya aliran cairan dan terjadinya percampuran berbagai zat bawah tanah secara cepat melalui celah-celah yang terjadi akibat retakan air yang terbawa secara terus-menerus ke lapisan yang semakin dalam."

Dari data di atas tidaklah kecil kemungkinan Pemanasan Global menjadi penyebab utama atas terjadinya semburan Lumpur Lapindo yang tidak henti-hentinya. Pemanasan Global antara lain menyebabkan permukaan air laut naik dan retakan dasar laut serta melebarnya pori-pori dasar laut. Permukaan air laut yang naik itu membuat debit air laut semakin besar sehingga tekanan air pada dasar laut semakin tinggi. Tekanan air yang semakin tinggi itu mempermudah air laut masuk ke pori-pori dasar laut yang melebar dan bahkan juga melalui patahan tektonik yang panjang akibat gempa bumi dari longsoran pulau pegunungan dan gunung-gunung yang glasiernya mencair.

Semakin banyak air yang masuk ke dasar tanah maka semakin banyak lumpur yang terjadi di bawah tanah dan semakin besar pula tekanan lumpur itu ke atas. Akibatnya terjadilah semburan-semburan baru di sekitar titik awal Lumpur Lapindo.

Sumber: dari buku berjudul: "Pemanasan Global: solusi dan peluang bisnis"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar