"Hidup bagi saya sungguh berarti. Demikian pula kehidupan di sekeliling saya. Jika saya mengharapkan hidup saya dihormati, maka saya juga harus menghormati hidup makhluk lainnya. Namun etika di dunia Barat hanya menghormati hubungan di antara sesama manusia. Karena itu saya katakan etika Barat adalah etika yang terbatas. Yang kita perlukan adalah etika tak terbatas yang juga mencakup hubungan kita dengan binatang" (Albert Schweitzer, 1875-1965)

Jumat, 08 November 2013

Ayam Betina Pintar yang Dapat Membaca dan Menghitung




Nona Li tinggal di Shenyang, China dan memiliki satu ekor ayam betina berusia 1 tahun yang dinamakan Guai-Guai. Dia mencintai ayam betina itu dan memeliharanya seperti anaknya sendiri. Guai-Guai bahkan memberikan ciuman kepada ‘mami’nya dengan menempelkan paruhnya secara lembut ke bibirnya bila Nona Li mendekatkan mulutnya.

Guai-Guai amat pintar; dia dapat mengenali kata-kata dan bahkan bisa mengerjakan beberapa perhitungan sederhana. Nona Li menuliskan empat huruf China – Kebaikan untuk Kebahagiaan – di papan tulis dan menggantungkannya di dinding rumahnya. Setiap kali Guai-Gaui dengar ‘mami’nya mengatakan salah satu dari kata-kata tersebut, dia akan mematok kata itu beberapa kali. Nona Li juga memiliki papan lain dengan beberapa pertanyaan aritmatika yang sederhana dan jawabannya. Apabila Guai-Guai mendengar maminya membacakan pertanyaan tersebut, dia akan dengan pelan mematok jawaban tersebut beberapa kali, dan ayam betina itu selalu menjawab dengan tepat.

Guai-guai juga mampu mengenali gambar buah, gambar wajah, dan mobil. Nona Li dengan bangga berkata: “Guai-guai memiliki ingatan yang baik dan kemampuan belajar yang luar biasa.” Dia sekarang mengajari ayam betina kecilnya untuk mengenali perkakas yang dipakai setiap hari!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar