"Hidup bagi saya sungguh berarti. Demikian pula kehidupan di sekeliling saya. Jika saya mengharapkan hidup saya dihormati, maka saya juga harus menghormati hidup makhluk lainnya. Namun etika di dunia Barat hanya menghormati hubungan di antara sesama manusia. Karena itu saya katakan etika Barat adalah etika yang terbatas. Yang kita perlukan adalah etika tak terbatas yang juga mencakup hubungan kita dengan binatang" (Albert Schweitzer, 1875-1965)

Rabu, 06 November 2013

Sepotong Daging Berasal Dari Roh


Hewan dalam bahasa Inggris disebut animal, berasal dari bahasa latin: anima, yang berarti Roh. Dalam Alkitab kuno, kata yang mengartikan hewan adalah nephesh chaya,  yang berarti eksistensi Roh. ” Semua makhluk hidup yang diciptakan Tuhan, sampai pada makhluk yang terkesan amat rendah tingkatnya, tetapi seluruhnya adalah anggota chorus kemudian kemulian kehidupan! “( presiden amerika Serikat, Abrahan Lincoln).
Stephanie laland dalam bukunya yang berjudul” Peaceful Kingdom” dan “Animal angels” mengumpulkan semua kisah nyata para hewan yang luar biasa menggugah. Dalam buku-buku tersebut dapat kita baca tulisan tentang betapa hewan-hewan itu majikannya, sangat heroik, pandai, setia, setiakawan, penuh keberanian, kasih sayang, rela berkorban demi menolong majikannya mendatangkan sukacita bagi umat manusia, dan lain-lainnya. Begitu mengagumkan kebajikan mereka,bahkan sampai manusia pun kadang harus mengaku kalah. Semua fakta ini membuktikan, hewan memiliki Roh!
Mark Twain, penulis yang termasyhur, berkata” jika Anda memungut seekor anjing yang hampir mati kelaparan, lalu Anda memelihara dan memberikan berkah kebahagiaan kepadanya, maka ia pasti tidak akan pernah menggigit Anda. Ini adalah karakter yang paling membedakan anatara anjing dengan manusia !”
Winston Churchill, perdana Menteri Inggris yang terkenal, berkata,”Anjing mendongak melihat langsung ke mata kita, kucing dari ketinggian melonggok langsung ke mata kita, babi langsung menatap ke mata kita, mereka menganggap kita sama hidupnya dengan mereka! Mata adalah jendela Roh, dari tatapan mata terlihat bayangan Roh!”.
Seorang Pendeta dari Aliran Agama Monoteis, Gary Kowalski, menulis sebuah buku yang berjudul: The souls of Animal, didalamnya terdapat uraian penjelasan demikian:” Hewan sama seperti kita manusia, mereka juga bisa bersimpati, memiliki perasaan, bisa berangan-angan, bisa berinovasi. Mereka juga ingin bertualang, penuh rasa ingin tahu terhadap dunianya sendiri, juga bisa turut merasa bangga atas kesuksesan bersama. Hewan adalah roh yang benar-benar hidup dan eksis. Mereka bukan barang atau benda mati, juga bukan produk. Mereka bisa mencintai, bisa menari, juga bisa merasakan derita. Mereka memahami kapan hidupnya dalam keadaan senang, kapan dalam keadaan susah.”
Dalam buku The Science of Self-Realization tercatat tanya jawab demikian: Wartawan : Bagaimana anda mengetahui bahwa hewan memiliki Roh? Srila Prabhupada : Anda tentu bisa mengetahui. Berikut ini adalah bukti ilmiah. Hewan sedang cari makan, Anda juga sedang cari makan; Hewan sedang tidur, Andapun sedang tidur, Hewan sedang melindungi dirinya, Anda juda sedang melindungi diri; Hewan memiliki aktivitas seksual, Anda pun memiliki aktivitas seksual; Hewan mempunyai anak, Andapun memiliki anak; Anda punya tempat tinggal, mereka pun punya. Jika tubuh hewan tersayat, akan keluar darah. Ketika tubuh Anda tersayat juga akan mengeluarkan darah. Jadi, semua kesamaan ini benar-benar terpampang nyata dihadapan kita. Kalau begitu, mengapa Anda hendak menyangkal kebenaran ini? Bahwa hewan dan kita manusia sama-sama memiliki Roh! Apakah Anda pernah belajar logika? Dalam ilmu logika, terdapat prinsip perbandingan  yaitu melalui pencarian hal-hal yang sama antara dua objek, lalu dibuat kesimpulan. Jika manusia dan hewan memiliki begitu banyak kesamaan, sama-sama memiliki Roh, mengapa Anda menolak kenyataan ini? Kebenaran logika dan ilmiah tidak bisa dibantah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar