"Hidup bagi saya sungguh berarti. Demikian pula kehidupan di sekeliling saya. Jika saya mengharapkan hidup saya dihormati, maka saya juga harus menghormati hidup makhluk lainnya. Namun etika di dunia Barat hanya menghormati hubungan di antara sesama manusia. Karena itu saya katakan etika Barat adalah etika yang terbatas. Yang kita perlukan adalah etika tak terbatas yang juga mencakup hubungan kita dengan binatang" (Albert Schweitzer, 1875-1965)

Sabtu, 22 Agustus 2015

Es Raksasa Antartika Meleleh 2020, Bumi Bermasalah

Es Raksasa Antartika Meleleh 2020, Bumi Bermasalah

Es 10 ribu tahun meleleh akan naikkan permukaan air laut global.

Es raksasa yang berada di Antartika mulai terancam meleleh. Saat ini, salah satu es raksasa bernama Larsen B Ice Shelf, yang berada di ujung selatan bumi ini, menjadi calon yang akan hilang sebagai es abadi. Pelelehan itu diperkirakan terjadi dalam beberapa tahun lagi.

Kepunahan Larsen B Ice Shelf berhasil diidentifikasi oleh studi yang dilakukan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Diprediksikan oleh NASA, es raksasa berukuran berukuran 1.600 kilometer persegi akan menghilang di Antartika pada 2020.

"Studi gletser Antartika ini memberikan wawasan tentang bagaimana bongkahan es jauh di selatan, akan mempengaruhi tanah akibat terhadap reaksi pemanasan iklim," ujar Eric Rignot, penulis studi dan ahli gletser Laboratorium Jet Propulsion NASA di Pasadena, California, dilansir Huffington Post, Selasa, 19 Mei 2015.

Diketahui, Larsen B Ice Shelf ini telah mencapai usia 10.000 tahun. Ukuran wilayah 1.600 Km persegi yang ada saat ini sebetulnya itu hanya sebagian. Sebab, sebagiannya lagi telah meleleh pada 2002 lalu. Pihak NASA mengatakan, sejak runtuh di tahun 2002 silam, kecepatan arus gletser di sana menjadi lebih cepat delapan kali lipat, yakni hampir sama dengan kecepatan mobil dari 88 kilometer per jam hingga mencapai 708 kilometer per jam.

Dalam penelitiannya tersebut, NASA memanfaatkan data dari pesawat dan satelit miliknya. NASA kemudian merilis hasil penelitiannya melalui jurnal Earth and Planetary Science baru-baru ini.

"Tahap akhir dari kematian Larsen B Ice Shelf kemungkinan akan terus berlangsung. Melemahnya bongkahan es itu semakin cepat, termasuk keretakan besar pada es tersebut dan mungkin akan mempengaruhi bagian es yang lainnya (di Antartika)," ungkap Ala Khazendar, penulis utama studi ini, dikutip dari Washington Post.

Kabar buruknya, es yang meleleh di Antartika ini memungkinkan akan meningkatnya volume air di permukaan laut secara global. Larsen B Ice Shelf yang berada di kawasan Semenanjung Antartika ini akan mempengaruhi laut global beberapa kaki.

Berdasarkan data dari US Geological Survey, memperkirakan gletser di Semenanjung Antartika akan berkontribusi hingga kenaikan hampir setengah meter permukaan laut global. Hal ini sama halnya bila es yang berada di Greenland, Antartika Barat, dan Antartika Timur bisa menaikan permukaan laut di Bumi.

"Tidak pernah ada yang mengatakan bahwa es di Antartika akan menjadi samudera, tapi kenaikan 10 hingga 20 cm akan menjadi masalah bagi planet ini," kata Khazendar.

Sumber: http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/627373-es-raksasa-antartika-meleleh-2020--bumi-bermasalah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar