"Hidup bagi saya sungguh berarti. Demikian pula kehidupan di sekeliling saya. Jika saya mengharapkan hidup saya dihormati, maka saya juga harus menghormati hidup makhluk lainnya. Namun etika di dunia Barat hanya menghormati hubungan di antara sesama manusia. Karena itu saya katakan etika Barat adalah etika yang terbatas. Yang kita perlukan adalah etika tak terbatas yang juga mencakup hubungan kita dengan binatang" (Albert Schweitzer, 1875-1965)

Senin, 24 Agustus 2015

Kiribati, Negara Pertama Yang Hilang Dari Bumi

Kiribati Negara Pertama Yang Akan Hilang Dari Muka Bumi

Kiribati, nama resminya Republik Kiribati, adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Samudra Pasifik. Negara yang penduduknya hanya sekitar 100 ribu jiwa ini terdiri dari 32 atol dan satu pulau besar. Dahulu Kiribati cukup kaya akan kandungan fosfat namun sayangnya semua fosfat itu telah habis ditambang oleh penjajah sebelum negara ini merdeka pada 12 Juli 1979.

Saat ini sebagian besar daerah Kiribati berupa pasir dan karang sehingga sangat sulit untuk dilakukan pertanian di negara ini. Negara ini sangat menggantungkan pendapatannya dari sektor pariwisata dan perikanan. Selain itu negara ini juga sangat bergantung dari bantuan internasional.

Negara Kiribati merupakan salah satu negara dengan ketinggian terendah dari permukaan laut. Nagara ini memiliki ketinggian rata-rata tidak lebih dari 2 meter dari permukaan laut. Saat ini sebagian negara ini,termasuk jalan-jalan dan beberapa area pemukiman, sudah mulai terendam oleh laut dan sebagian besar warganya mengungsi kebagian pulau yang lebih tinggi terutama disekitar kota Tarawa.

Beberapa ahli di dunia telah memperkirakan, bahwa negara yang menjadi titik awal sistem penanggalan dunia ini akan tenggelam total paling lambat pada tahun 2100. Dengan kondisi pemanasan global yang semakin parah saat ini malahan kemungkinan Kiribati akan hilang dalam waktu yang lebih cepat.

Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah Kiribati telah berupaya membeli area pemukiman di Fiji. Wilayah seluas sekitar 2000 hektare dipersiapkan sebagai tempat hunian baru bagi sekitar 100 ribuan penduduk Kiribati. Selain itu pemerintah Kiribati juga memberikan berbagai pendidikan dan keterampilan kepada masyarakatnya agar nanti bisa beradaptasi dan bekerja di daerah yang baru. Pemerintah Kiribati berharap rakyatnya akan mampu diterima dengan baik nantinya, bukan sebagai pengungsi tapi sebagai imigran yang bisa membawa dampak positif terhadap negara yang akan ditumpanginya.

Banyak pihak di dunia menyatakan salut atas tindakan yang diambil oleh pemerintah Kiribati. Mereka cepat sekali tanggap akan permasalahan yang terjadi dan merumuskan pemecahan yang sangat baik. Kini satu-satunya masalah yang menjadi kekhawatiran terbesar penduduk Kiribati adalah tentang keberlangsungan kebudayaan mereka nantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar